Mohon tunggu...
Devi maratuss
Devi maratuss Mohon Tunggu... Aktris - IAIN JEMBER

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : menyanyi Motto : menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan Parenialisme beserta Tokoh-tokohnya

14 Mei 2020   05:39 Diperbarui: 14 Mei 2020   05:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parenialisme berasal dari kata parenial yang berarti abadi, kekal. Secara umum Parenialisme adalah tradisi dipandang sebagai prinsip yang abadi yang terus mengalir sepanjang sejarah.

Aliran Parenialisme lahir pada abad ke 20. Aliran ini menentang aliran Progresivisme yang dimana aliran tersebut menenkankan perubahan dan sesuatu yang baru. Dalam pendidikan Parenialisme memiliki pandangan bahwa pendididkan merupakan jalan kembali.

Aliran Parenialisme mempunyain4 prinsip:

1. Kebenaran yang bersifat universal
2. Pendidikan yang baik meliputi pencarian pemahanman atas kebenaran.
3. Kebenaran ditemukan dalam karya-karya agung
4. Pendidikan yaitu kegiatan liberal untuk mengembangkan nama beberapa pandangan tokoh terhadap pendidikan.

Tokoh-tokoh Aliran Parenialisme

1. Robert Mayhard Hutchins
Ia lahir di Newyork 17 Januari 1899 - 14 Mei 1977, ia merupakan juru bicara dari aliran Parenialisme ini. Ia mempunyai pendapat pendidikan  kecerdasan serta pengembangan harmoni dari daya manusia. Tujuan utama dalam pendidikan harus mengembangkan kekuasaan pikiran.

2. Ortimer Adler
Ortimer lahir pada 28 Desember 1902 - 28 Juni 2001. Ia merupakan seorang filsuf dari amerika. Sebagai pendudukung aliran ini ia mengatakan jika seorang manusia makhluk rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya. Maka tentu manusia memiliki gambaran tetap dalam pendidikan. Manusia adalah makhluk rasional yang mempunyai kemampuan intelektual yang tampak dalam kepasitasnya sebagai subjek yang aktif.

Sekian. Terimakasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun