Kata Eksistensialisme terdiri atas 2 kata eks berarti luar dan sitere yang berarti membuat. Eksistensialisme ini adalah keberadaan. Eksistensialisme itu suatu paham yang berpusat kepada manusia individual yang bertanggung jawab pada apa yang ia temukan tanpa berpikir kebenaranya. Tetapi seseorang tersebut menyadari kebenaran tersebut hanya sifat relatif.
Tujuan pendidikan dari aliran eksisitensialisme adalah mendorong manusia untuk mengembangkan potensi yang ia miliki. Pada intinya menurut aliran ini sendiri dalam pendidikan bertujuan untuk mencari atau mendapatkan jati diri sebagai manusia untuk hidup dimasa depan yang akan datang. Contoh dalam dunia pendidikan adalah seorang anak yang ingin melanjutkan sekolah ia harus menentukan pilihanya sendiri atas sekolah mana yang akan ia inginkan tanpa ada ikut campur tangan dari orang lain.
Tokoh-tokoh Aliran Eksistensialisme:
1. Soren Kierrkegaard
Ia lahir di Denmark 5 mei 1813. Ia tertarik pada pemikiran hegel pada awalnya, akan tetapi tidak lama kemudia soren mengkritik pemikiran dari hegel, menurutnya manusia itu tidak hidup sebagai "aku" umum tetapi "aku" individu.
2. Jean Paul Sartre
Ia lahir di Paris 1905 dan meninggal tahun 1980. Jean berpendapat bahwa eksistensi sebelum eksensi.
3. Martin Buber
Ia lahir di Mina 8 februari 1878 sampai 13 juni 1965. Martin ini memiliki pemikiran yang berpusat ke perbedaan.
4. Martin Heldegger
Ia lahir di Jerman pada tanggal 26 september 1889. Ia memiliki pendapat bahwa adanya keberadaan pada eksistensinya.
5.Karl Janper
Ia lahir di Jerman pada tanggal 23 februari 1883 sampai 26 februari 1969 di Swis. Sejak dibangku sekolah ia sudah mulai tertarik pada filsafat, yang paling terpenting dalam filsafat yaitu: bagaimana bisa menangkap keberadaan.
6. Gabrill Marcel
Ia lahir di Paris desember 1889 sampai 8 oktober 1973. Gabrill ini pemikiranya berpusat sama seperti karl janper pada wujud.
7. Paul Tillich
Ia lahir pada tanggal 20 agustus 1889 sampai 22 oktober 1965. Tillich menganggap bahwa elemen dalam struktur keberadaan.
Terimakasih ,semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H