Mohon tunggu...
KKN UM BANJARAGUNG 2021
KKN UM BANJARAGUNG 2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Kumpulan Kegiatan Program Kerja KKN

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN UM Lakukan Rebranding Produk UMKM Jamu Tradisional Desa Banjaragung sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Produk

22 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 22 Juli 2021   18:23 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto produk dengan label terbaru hasil rebranding produk UMKM Jamu Tradisional "Mbak Sri" (dokpri)

Jombang (Selasa, 20 Juli 2021) - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang secara resmi telah menyelesaikan serangkaian kegiatan program kerja Rebranding Produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan survey lapangan ke beberapa UMKM. Berdasarkan hasil survey, Desa Banjaragung sendiri memiliki beberapa UMKM antara lain UMKM untuk produksi jamu, sari kedelai, dan kerupuk.

UMKM Jamu Tradisional "Mbak Sri" milik Ibu Sriyani merupakan salah satu produk UMKM unggulan desa yang kemudian terpilih sebagai UMKM mitra untuk diterapkan Rebranding produk. UMKM ini terpilih karena masih terdapat beberapa kekurangan dalam produknya. Kekurangan yang dimaksud adalah dalam hal pengemasannya yang masih sangat sederhana dan kurang menarik yakni tidak adanya label produk. Label produk sendiri dinilai sangat penting karena melambangkan identitas suatu produk serta dapat membuat produk terlihat lebih menarik, menjual dan dikenal. Kekurangan lainnya adalah terkait bentuk pengiklanan yang kurang menarik dalam pengambilan foto produk.

Setelah dilakukan survey, program kerja ini dilanjutkan dengan tahap observasi dan perancangan. Pada tahap observasi dan perancangan ini, mahasiswa KKN UM melakukan wawancara terhadap pemilik UMKM mitra mengenai produknya tersebut dan mengenai permintaannya terkait desain label yang diinginkan. Menurut Ibu Sriyani, jamu buatannya tidak menggunakan pengawet dan pewarna, serta memiliki empat varian yaitu kunyit asam, beras kencur, temulawak, dan kunci suruh. Jamu kunyit asam merupakan produk yang paling banyak dicari oleh konsumennya. Selain melakukan wawancara, mahasiswa KKN UM juga melihat dan terlibat secara langsung dalam proses produksi jamu. Pemilik UMKM mitra tersebut menerima dengan sangat baik dan antusias akan dilaksanakannya program kerja ini.

Proses Mendesain Label Produk UMKM Jamu Tradisional
Proses Mendesain Label Produk UMKM Jamu Tradisional "Mbak Sri" (dokpri)
Kemudian program kerja ini dilanjutkan dengan tahap produksi, dimana mahasiswa KKN UM membuat desain label kemasan sesuai permintaan UMKM mitra. Mahasiswa KKN UM juga membantu UMKM mitra dengan melakukan pengambilan foto produk yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bentuk pengiklanan yang lebih menarik untuk diunggah di media sosial. Mahasiswa KKN UM kemudian mendistribusikan hasil Rebranding Produk (stiker label dan foto produk) tersebut kepada pemilik UMKM mitra.

Pengambilan Foto Produk UMKM Jamu Tradisional
Pengambilan Foto Produk UMKM Jamu Tradisional "Mbak Sri" (dokpri)

Pada tahap evaluasi, menurut Ibu Sriyani terdapat kenaikan dalam penjualan produknya. Dimana pada saat sebelum dilakukan Rebranding Produk, penjualan yang biasanya sebanyak 5-10 botol perhari kini mencapai 15-20 botol perhari. Kesan yang baik juga diberikan oleh konsumen jamu terhadap kemasan dengan label terbaru produk ini.

Foto produk dengan label terbaru hasil rebranding produk UMKM Jamu Tradisional
Foto produk dengan label terbaru hasil rebranding produk UMKM Jamu Tradisional "Mbak Sri" (dokpri)

Kegiatan program kerja ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah produk. Selain itu, diharapkan juga bagi pihak UMKM mitra untuk memaksimalkan pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan produk secara menarik, sehingga memiliki pasar baru untuk menambah profit penjualan. Program kerja ini diharapkan juga dapat memberikan efek multiplier bagi usaha sejenis lainnya atau usaha yang terkait serta bagi masyarakat sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun