Mohon tunggu...
Devi Lestari
Devi Lestari Mohon Tunggu... Guru - guru dan seniman

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban Gembagus dengan Segala Kecanggihannya

19 Mei 2024   13:58 Diperbarui: 19 Mei 2024   14:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peradaban adalah usaha teguh yang di lakukan guna membuat perubahan yang baik dari berbagai bidang seperti ekonomi, seni budaya, keilmuan, adat sopan santun, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang memiliki sisitem teknologi, masyarakat yang maju dan kompleks.

Peradaban juga memiliki peran yang besar terhadap manusia di muka bumi, peradaban yang lalu, sebagaiaman yang telah di tuliskan di buku Emha Ainun Nadjib berjudul "Apa yang benar bukann siapa yang benar" dalam bab ke-43 yang berjudul peradaban gembagus, dalam bab ini kita di berikan pemahaman mengenai peradaban, perbandingan antara peradaban abad 21 dengan peradaban sekarang.

Banyak sekali perbedaan mengenai dulu dan sekarang, perbandingan ini berawal dari pembicaraan mengenai kekaguman dengan borobudur, borobudur di ciptakan untuk kepentingan meditatif, metafisis, dan spiritual, sedangkan geometris kita karena adanya kepentingan yang berbau bisnis dan modal, mendapatkan laba sebanyak banyaknya, mengatur harga, sedangkan spiritual sekarang melakukan istikharah, tahajut, hajat dan lain-lain untuk memenangkan pilkada dan lain sebagainya, seolah semuanya harus di bayar dengan ungkapan wani piro.

Banyak yang beranggapan bahwa peradaban kita sekarang ini adalah peradaban yang paling baik karena penuh dengan kemajuan teknologi yang belum ada pada abad 21, namun banyak juga hal baik dan luar biasa yang tertinggal dari abad 21.

Bayangkan saja borobudur dibangun dengan balok batu andesit sebanyak 47.500 meter kubik. Tinggi 42 dua juta balok batu rata-rata 50 kilogram terkait dengan sisitem pahatan pantek ekor burung tanpa semen. Batur atau kaki candi berdenah bujur sangkar dengan luas denah dasar 123 X 123 dilengkapi penalpil menjorok di setiap sisi, memili 10 lantai dengan luas 15,13 meter persegi. Lantai I sampI VII berbentuk persegi sedangkan lantai VII sampai X berbentuk lingkaran.

Berdasarkan data pameran artistektur borobudur adalah bangunan yang sangat luar biasa, mampu berdiri kokoh 14 abad, dari bangunan manapun yang ada sekarang belum ada yang menandingi kemegahan dan kecanggihan borobudur, dari sini kita bisa lihat bahwa peradaban sekarang belum tentu lebih baik dari peradaban yang dulu.

Bangunan dengan kemahalan yang tidak tertandingi dengan proses dan biaya pembangunan, keistimewaannya bukan hanya terletak pada berapa besar dan megah bangunannya namun terletak pada borobudur adalah bangunan spiritual penuh dengan hal kemanusian dan ketuhanan. Bukan mal gedung bisnis dan sejenisnya yang hanya menguntungkan bagi piha-pihak tertentu yang mengutamakan penggunaan uang, hal ini  menggambarkan bahwa gagasan-gagasan kita di abat ini hanyalah pada barang materialime serta pemberhalaan pada sesuatu yang terluhat saja. Banyak hal luar biasa yang tertingga pada abad lalu yang tertutupi karena canggihnya teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun