Mohon tunggu...
Devi Lestari
Devi Lestari Mohon Tunggu... Guru - guru dan seniman

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Vina Sebelum 7 Hari Sebagai Bentuk Berduka

12 Mei 2024   14:08 Diperbarui: 12 Mei 2024   15:22 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa filem horor yang tayang baru-baru ini, filem vina sebelum 7 hari tidak kalah menyita perhatian, dikemas dengan sangat menarik, diangkat dari kisah nyata, sutradara Anggy Umbara berhasil menyajikan filem ini dengan baik tanpa mengubah keaslian kisahnya.

Tidak hanya membuat takut penonton, namun filem garapan Aggy Umbara ini mampu membuat penonton merasa sedih dan ikut merasakan sakitnya menjadi almarhumah.

Filem ini mengkisahkan sepasang anak remaja yaitu Dwi Arsita (vina) dan muhamad rizky (eky), berusia 16 tahun, masih duduk di bangku SMA  yang mengalami kejadian tragis, terjadi pada tahun 2016, Kisah ini menjadi viral karena qorin vina mengungkapkan penyebab kematian vina dengan cara merasuk ketubuh sahat vina.

Filem ini di angkat dari kisah nyata seorang remaja yang mengalami kekejaman oleh para geng montor hingga meninggal, jasad almarhumah vina dan eky di temukan di flyover ceribon, saat di temukan kejadian ini dianggap sebagai kecelakaan.

Namun dengan adanya kejanggalan yang di sadari oleh keluarga almarhumah, ada bagian tubuh vina dengan luka yang tidak wajar, namun kecurigaan tersebut tidak memiliki bukti untuk menolak berita acara.

nawacipta post
nawacipta post

Tidak sampai disitu, sebelum acara 7 hari sahabat vina mengalami kerasukan qorin dirumahnya dan mengaku tidak mau keluar sebelum bertemu dengan keluarga almarhumah, dalam kejadian ini terungkap kematian vina bukan karena kecelakaan melainkan di bunuh.

Setelah kejadian tersebut, keluarga menghubungi polisi untuk memberikan keterangan bahawa meninggalnya vina karena dibunuh, selain itu juga ternyata kepolisian pun sudah menyadari bahwa kematian vina bukan karena kecelakan melainkan di bunuh.

Setelah menerima keterangan tersebut polisi menyarankan untuk melakukan otopsi guna membuktikan kasusu vina ini adalah pembunuhan. Kemudian kepolisian berhasil menangkap pelaku, meskipun demikian ada beberapa nama yang di gadang-gadang sebagai anak polisi yang belum bisa di tangkap tanpa sebab yang jelas.

Sebelum jasad kembali dimakamkan almarhumah berpesan melalui raga sahabatnya untuk melepas behel dan rambut sambung yang ia pasang semasa hidupnya, karena menurut pesan yang di sampaikan dua hal tersebut yang membuat almarhumah terhambat menuju syurga.

Motiv pembunuhan ini adalah dendam, karena tokoh yang bernama egi tertarik kepada vina, namun karena vina sudah memiliki pacar dan sudah akan serius untuk menuju kejenjang pernikah, maka vinapun menolak egi, meskipun demikia egi tidak menyerah dan terus mendekati vina serta melakukan hal-hal yang di luar batas dan membuat vina semakin tidak suka pada egi, pada suatu kejadian vina sempat meludahi egi dan sedikit mengejeknya karena tindakannya yang diluar batas, mulai dari sini egi memiliki rasa dendam dan sakit hati, kemudian merencanakan hal jahat kepada vina hingga berujung menghilangkan nyawanya.

Aggy Umbara mengemas filem ini dengan sangat apik dan saran akan pesan moral yang bisa kita terapkan di keidupan hari-hari, sebelum memfilemkan kisah ini Aggy Umbara sudah mendapatkan izin dari pihak keluarga, keluarga berharap banyak penonton yang memberikan doa kepada almarhumah dan tidak ada yang mengalami hal serupa.

Filem ini tidak hanya menjadi hiburan saja untuk penonton, melainkan bisa menjadi pelajaran sekaligus peringatan untuk lebih berhati-hati.

Nayla D. Purnama, sebagai pemain utama dalam filem ini berhasil membuat penonton merasakan bagaimana sakitnya menjadi almarhumah, aktris muda ini mampu menonjolkan sifat polos dan lugu, selain itu saat adegan kerasukan pemain juga mampu mendalami peran, sebagaimana gerak mata dan bibir yang menggambarkan kesedihan sangat mendalam sehingga dapat dirasakan oleh penonton.

Aktris kelahiran 2007 ini berhasil menonjolkan keluguan dan kepedihan, sehingga para penonton ikut berduka merasakan apa yang di alami oleh almarhumah.

Filem ini sangat cocok untuk di jadikan tujuan liburan akhir pekan bersama keluarga, pasangan maupu sahabat. Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun