Mohon tunggu...
Mika Sora
Mika Sora Mohon Tunggu... -

Keluarkan dan utarakan dirasakan, siapa tau dapat menjadi karya yang berguna untuk orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kursi Prioritas Bukan Perkara Perbedaan Warna Kursi

18 April 2018   10:47 Diperbarui: 18 April 2018   16:00 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan kalian naik Transjakarta? Nah, buat yang sudah pernah naik Transjakarta pasti tahu kan kalau di dalam Transjakarta itu ada kursi yang namanya KURSI PRIORITAS? Kalian tahu dong kursi prioritas itu untuk siapa? Sedikit info aja nih ya. 

Kursi prioritas itu diperuntukkan untuk ibu hamil, lansia, kendala fisik, dan membawa balita. Kursi prioritas biasanya berwarna merah. Jadi kalau kebetulan kalian lagi duduk di kursi prioritas kalian harus berdiri dan memberikan kursi tersebut kepada salah satu dari 4 kriteria yang diinformasikan.

Kali ini saya ingin membahas, bagaimana kalau kita lagi tidak duduk di kursi prioritas? Dan kebetulan kita melihat ada orang lansia yang berdiri? Apakah kalian mambiarkan oang lansia itu jalan menuju ke kursi prioritasnya?

Menurut saya, semua kursi adalah prioritas untuk salah satu dari 4 karakter yang diinfokan oleh pihak Transjakarta.

Pernah sekali waktu saya lagi duduk di Transjakarta bagian paling belakang, otomatis kursinya berwarna biru atau coklat (disesuaikan dengan Transjakarta-nya). Tiba-tiba ada kakek-kakek masuk dari pintu yang di belakang. Suami saya spontan berdiri untuk memberikan kursi tersebut ke kakek itu. Kebetulan pada saat suami saya berdiri disampingnya sudah ada bapak-bapak yang dari awal memang berdiri dan mengatakan, "Pak, duduk saja. itukan bukan kursi prioritas."

Jujur saya dan suami saya kaget mendengar pernyataan seperti itu. Dan suami saya jawab, "Masa iya kakek ini harus jalan ke depan untuk duduk?" dan laki-laki itu diem.

Suami saya malanjutkan "Lagian semua kursi ini adalah PRIORITAS untuk mereka. Mereka dapat duduk di mana saja tanpa harus ke kursi bagian yang depan untuk duduk. Kalau kakek ini jatuh bagaimana? Kita yang harusnya ngalah." Aku sangat setuju dengan peryataan suami saya, kalau semua duduk yang ada di sana dapat kita berikan kepada yang memang menjadi PRIORITAS.

Jangan karena ada kursi yang berbeda warna sehingga mereka hanya duduk di sana. Mungkin ini adalah sedikit pengalaman yang saya punya.

Kalau ada yang punya pengalaman juga boleh ceritakan ke saya dan komen di bawah ini. dan pertanyaan saya: apakah kalian setuju dengan laki-laki itu atau sama suami saya? Jangan lupa kalau bisa diberikan alasannya. 

*Btw jangan sampe ada yang ribut ya di kolom komentar. karena semua pendapat itu mempunyai sudut pandang tersendiri. =)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun