Mohon tunggu...
Devi Lativa
Devi Lativa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjadinya Aksi Rasisme terhadap Warga Keturunan Asia di Amerika Serikat dan Gerakan Stop Asian Hate

8 November 2022   20:13 Diperbarui: 8 November 2022   20:26 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai pada sekitar tahun 1850-an, orang berketurunan Asia yang pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Amerika serikat adalah mereka yang berasal dari kalangan etnis China. Mereka merupakan kelompok atau etnis Asia pertama yang datang ke Amerika Serikat dalam jumlah yang besar dan bekerja sebagai buruh imigran di berbagai sektor pekerjaan. 

Pada era tersebut, kebencian kaum kulit putih terhadap orang China mulai tumbuh sebagai bagian dari timbulnya rasa ancaman akan hilangnya pekerjaan sebagai akibat terlalu mendominasinya buruh imigran China di berbagai sektor pekerjaan. Akibatnya, mereka mulai menghadapi segala bentuk perlakuan diskriminasi di seluruh aspek kehidupan, termasuk di aspek pemerintahan.

Faktor Lain Penyebab Bangkitnya Kebencian Terhadap Keturunan Asia Kebencian terhadap keturunan Asia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor lain dapat dilihat dari adanya faktor sosial, ekonomi, dan politik di negara tersebut. Dilansir dari data yang diterbitkan oleh Pew Research Center pada tahun 2021 lalu, telah memperlihatkan bahwa jumlah populasi orang Amerika keturunan Asia mencapai angka 24 juta populasi, yang merupakan kelompok imigran paling banyak di Amerika Serikat Tingginya jumlah populasi orang keturunan Asia di Amerika Serikat kemudian memengaruhi jumlah pekerja Asia yang bekerja di berbagai sektor pekerjaan di Amerika Serikat.

Kemakmuran orang keturunan Asia di Amerika Serikat tersebutlah yang kemudian menimbulkan sebuah rasa kecemburuan terlebih lagi pada mereka yang berasal dari kaum kulit putih, sehingga mereka melakukan aksi propaganda yang menggiring opini bahwa keturunan Asia dapat mengancam kehidupan dan keamanan nasional Amerika Serikat.

Di era kepemimpinan Presiden Donald Trump, diskriminasi ras berada pada level yang parah dan sangat mengkhawatirkan yang mana telah diwarnai dengan berbagai insiden rasis seperti pembentukan kebijakan yang merugikan ras minoritas hingga lontaran ujaran kebencian Covid-19. Ujaran kebencian tersebut kemudian berdampak pada meningkatnya jumlah kekerasan pada  ras Asia di Amerika Serikat

Ribuan massa dari seluruh penjuru dunia mulai meningkatkan kesadarannya dan memperkuat tali solidaritas selepas terjadi penembakan di Atlanta dan untuk mencegah perilaku diskriminasi yang merugikan melalui Gerakan sosial Stop Asian Hate. 

Gerakan tersebut merupakan aksi protes seiring dengan meningkatnya kasus kekerasan, diskriminasi, dan rasisme terhadap komunitas AsiaAmerika dan Kepulauan Pasifik sebagai akibat dari mewabahnya Pandemi Covid-19. Gerakan ini memiliki tujuan untuk memajukan kesetaraan, keadilan, dan kekuasaan dengan memberantas rasisme struktural serta membangun gerakan 'multi ras' untuk mengakhiri insiden Xenophobia, sentimen anti-Asian serta kebencian terhadap ras-ras minoritas yang ada di Amerika Serikat

Stop Asian Hate pertama kali dilakukan pada tahun 2020 seiring dengan menyebarnya Virus Covid-19 di Amerika Serikat yang kemudian semakin meluas di tahun 2021, di mana pada tahun tersebut menunjukkan bahwa 'gerakan sosial baru' telah berada pada level eksistensinya. 

Hal ini ditunjukan dengan trendingnya hastag/tagar #StopAsianHate di media sosial Twitter. Aksi kampanye dengan penggunaan hastag tersebut tak hanya berasal dari kelompok masyarakat saja, akan tetapi juga diikuti oleh beberapa tokoh maupun public figure ternama seperti boyband asal Korea Selatan yaitu BTS. Gerakan Stop Asian Hate tersebut dinilai lebih memudahkan proses kampanye untuk menyebarkan penentangan terhadap perilaku rasisme.

SIMPULAN

Rasisme terhadap keturunan Asia di Amerika serikat memang telah ada sejak berabad-abad lalu. Kemunculan Pandemi Covid-19 yang melanda Amerika Serikat di awal tahun 2020 semakin membangkitkan kebencian terhadap orang Asia. Kejadian rsisme tersebut kemudian direspons dengan hadirnya gerakan Stop Asian Hate. Gerakan ini dikategorikan sebagai gerakan sosial baru karena dilakukan oleh tidak hanya mereka yang terdampak dari rasime. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun