Menfess atau mention confess merujuk pada pesan yang diunggah oleh pengirim (sender) melalui base yang tersedia, pesan tersebut dapat berbentuk pertanyaan, pernyataan, hingga curhatan.Â
Salah satu hal yang membuat menfess populer di kalangan pengguna X adalah pengirim pesan dapat mengunggah pesan secara anonim, sehingga hal tersebut dapat memberikan efek 'bebas' mengekspresikan diri melalui pesan yang ditulis.Â
Selain itu pengirim dapat mendapatkan feedback secara langsung dari penerima melalui kolom komentar postingan. Hal tersebut membuat pengirim tidak merasa dihakimi secara langsung karena penerima memberikan feedback berdasarkan cuitan yang diposting bukan berdasarkan siapa yang mengirim.
Menfess menjadi sarana curhatan para anonim
Istilah menfess menjadi populer setelah terciptanya autobase. Autobase menjadi sarana dimana menfess ini dapat diluncurkan.Â
Melalui autobase seseorang dapat mengirimkan menfess sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Banyak sekali autobase yang muncul di X, dan biasanya autobase tersebut muncul dan diminati berdasarkan kesesuaian topik dan tema autobase.Â
Seperti misalnya untuk pecinta hewan kita dapat menemukan @ZOO_FESS, lalu untuk membahas hal-hal umum kita dapat juga menemukan @convomfs, @tanyakanrl, dan @tubirfess. Beberapa autobase tersebut muncul akibat ketertarikan akan suatu topik dan hal pada kalangan pengguna X.
Menfess menjadi daya tarik utama pada autobase. Biasanya pengguna dapat mengirimkan menfess apabila sudah mendapatkan follow back dari base, namun ada juga autobase yang tidak memerlukan follow back untuk dapat mengirimkan menfess.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam menfess kita dapat bertanya mengenai keresahan pribadi atau umum, memberikan pernyataan akan suatu isu atau topik yang ada, hingga mengirimkan curhatan.Â
Menfess yang dikirimkan akan diposting secara anonim, sehingga orang-orang tidak akan tau siapa orang dibalik pesan tersebut. Namun entah bagaimana, fenomena anonimitas dalam menfess tersebut masih terasa abu-abu.Â
Satu sisi seseorang dapat merasakan kebebasan ekspresi dalam mencurahkan isi hatinya tanpa takut khawatir untuk di judge secara langsung. Namun akan tetapi satu sisi lain menfess juga dapat menjadi bilah pisau saat anonimitas tersebut digunakan untuk tindakan yang mengarah pada cyberbullying.
Seringkali menfess dihadirkan dengan cuitan tanpa konteks yang dapat mengundang berbagai macam reaksi warga X. Bahkan tak jarang menfess juga digunakan sebagai medium penebar kebencian terhadap seseorang.