Mohon tunggu...
Devi Kirani
Devi Kirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

FPB-UKSW Agroteknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Pemanfaatan Penanaman Tanaman Padi dengan Sistem Jajar Legwo dan Penerapan Sistem MInapadi

27 Oktober 2023   23:13 Diperbarui: 27 Oktober 2023   23:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Kreanova] Pemanfaatan Penanaman Tanaman Padi dengan Sistem Jajar Legowo dan Penerapan Sistem Minapadi

Tanaman padi memiliki nama latin Oryza sativa merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Tanaman padi sudah ditaman sejak 1500 SM, tanaman padi memiliki beberapa jenis yang berbeda. Perbedaan jenis tanaman padi dapat dilihat dari tanaman dan bulir padinya. Tanaman padi dapat ditanam di lahan kering dan lahan pesawahan. Pada setiap lahan dengan keadaan lingkungan yang berbeda membutuhkan jenis tanaman padi yang mampu tumbuh dengan baik sehingga dapat menghasilkan tanaman yang baik pula. Dalam penanaman tanaman padi membutuhkan beberapa tahap penanaman. Diantaranya penyiapan lahan, penyiapan persemaian, penanaman, pemupukan dan pemanenan.

Penanaman tanaman padi mulai dari semai hingga panen membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan. Dengan bertambahnya populasi penduduk maka bertambah pula kebutuhan penggunaan tanaman padi yang kemudian diolah menjadi beras untuk dijadikan nasi. Pada bulan September-Oktober tahun 2023 peningkatan nilai harga jual beras semakin meningkat. 

Hal ini disebabkan oleh produktivitas tanaman padi yang semakin menurun. Penurunan ini disebabkan oleh musim yang berubah tidak menentu yang seharusnya sudah memasuki musim penghujan tapi musim kemarau masih panjang sehingga kebutuhan air menjadi tidak terpenuhi. Selain itu serangan hama, hama yang sering mengganggu diantranya hama wereng, hama tikus dan hama burung.

Dengan itu diperlukan cara penanaman padi yang baik sehingga dapat menguntungkan. Penanaman tanaman padi yang dilakukan di lahan yang berbeda memerlukan perlakuan yang berbeda-beda. Beberapa besar lahan persawahan saat ini diubah menjadi lahan perumahan, pembangunan jalan, industri dan sebagainya. 

Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan utama yaitu tanaman padi. Penanaman tanaman padi saat ini dilakukan pada lahan yang tidak terlalu luas untuk menghasilkan hasil tanaman yang maksimal diperlukan penerapan sistem penanaman. Salah satu sistem penanaman tanaman padi di lahan pertanian yaitu dengan sistem jajar legowo, penerapan sistem ini berguna untuk mengatur jarak pola tanam tanaman padi. Jajar Legowo berasal dari kata lego yang berarti luas dan dowo yang berarti panjang.

 Sumber: https://pertanian.ngawikab.go.id/2023/04/05/jajar-legowo-jarak-tanam-tanaman-padi/

 Pada umumnya penanaman tanaman padi menggunakan sistem jajar legowo menerapkan penanaman tanaman padi dengan baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris tanam per unit legowo disebut legowo 4:1, dan seterusnya. 

Dengan penerapan sistem ini dapat memudahkan petani yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas ingin menghasilkan hasil yang maksimal. Pada penerapan sistem ini dapat digunakan pada lahan yang mudah terserang hama dan penyakit. Pada penerapannya, perlu diperhatikan tingkat kesuburan tanah pada areal yang akan ditanami. Jika tergolong subur, maka disarankan untuk menerapkan pola tanaman sisipan hanya pada baris pinggir kiri dan kanannya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kerebahan tanaman akibat serapan hara yang tinggi. Sedangkan pada areal yang kurang subur semua barisan disisipkan tanaman.

 Selain itu dengan penerpan sistem jajar legowo ini dapat diselingi dengan pembudidayaan ikan nila atau sebagainya yang cocok di air lahan persawahan. Penerapan ini sering disebut dengan minapadi. Di Indonesia, minapadi mulai dikembangkan sebagai salah satusistem budidaya ikan pada tahun 1970-an. Namun sejatinya, sistem minapadi sudah dikenal masyarakat khususnya di Jawa Barat seperti Ciamis sejak tahun 1860. Pemanfaatan sistem minapadi mulai dikenal lagi pada tahun 2015. Sistem ini dilakukan dengan menggunakan Teknik budidaya tanaman pertanian dan perikanan guna memanfaatkan air yang menggenangi area persawahan.

 Sumber: https://www.mongabay.co.id/2016/10/03/budidaya-ikan-dan-padi-sekaligus-di-satu-lahan-kenapa-tidak/

 Pemanfaatan ini dapat diterapkan guna mengurangi jumlah hama seperti siput, belalang, walang sangit dan wereng yang akan mengganggu tumbuh kembang tanaman padi. Dan dapat juga digunakan untuk meningkatkan ekonomi dengan mejual ikan hasil budidaya berdampingan dengan penanaman tanaman padi. Pendapatan petani pada umumnya lebih meningkat dengan memanfaatkan sistem minapadi serta keberlangsungan kegiatan pertanian dan perikanan dpa berjalan bersama. Selain nilai ekonomi dengan pemanfaatan ikan ini dapat dijadikan sebagai pupuk alami untuk tanaman padi yang diperoleh dari kotoran ikan sehingga dapat menjaga kesuburan tanaman dan lahan pertanian. Namun dengan adanya penambahan ikan pada bagian irigasi lahan perlu di dalamkan lubangnya sehingga saat dilakukan pemupukan tanaman ikan dapat tetap hidup jika air pada lahan dibuang.

 Jenis ikan yang digunakan lebih banyak menggunakan ikan air tawar salah satunya ikan nila. Ikan nila lebih mudah dipelihara serta dapat hidup dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Dengan penerapan sistem jajar legowo dalam penanaman tanaman padi dan penerapan sistem mina padi dapat memberikan nilai tambah bagu pertumbuhan produktivitas tanaman padi untuk dikonsumsi dan produktivitas ikan nila yang juga digunakan untuk konsumsi. Namun pada dasarnya dengan penerapan ini terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan diataranya penggunaan pupuk serta pestisida. 

Dengan penerapan penanaman secara jajar legowo dan sistem minapadi ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sehingga tanaman dapat tumbuh dngan baik dan lahan pertanian tidak banyak terkontaminasi zat-zat yang tidak mudah larut pada tanah. Penggunaan pestisida dan pupuk anorganik juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Pada penerapan ini diharapkan petani mampu memilah jenis tanaman padi yang tepat untuk ditanam dilahan persawahan. Penggunaan varietas tanaman yang tepat ini dapat mendorong hasil tanaman padi menjadi maksimal. Selain itu dengan menghasilkan padi yang maksimal dapat meningkatkan nilai jual beras.

 

Oleh

 Devi

 Sumber:

 https://ketahananpangan.semarangkota.go.id/v3/portal/page/artikel/Padi-Oryza-Sativa

 https://putatgede.kendalkab.go.id/kabardetail/ejJBcDhzUWF2SDNGcm53bUY2QmsyQT09/4-tahap-menanam-padi-yang-baik-dan-menguntungkan--mudah-dan-praktis.html

 https://www.mongabay.co.id/2016/10/03/budidaya-ikan-dan-padi-sekaligus-di-satu-lahan-kenapa-tidak/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun