Mohon tunggu...
Devi Novita Sari
Devi Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembiasaan Membaca Asmaul Husna dalam Membentuk Karakter Peserta Didik

17 Oktober 2023   14:08 Diperbarui: 17 Oktober 2023   14:16 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang ini, banyak peserta didik yang mengalami kemerosotan karakter religius karena adanya perkembangan zaman yang semakin canggih. Dengan memahami, dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dapat menjaga dirinya. Karakter biasanya diartikan sebagai akhlak, yaitu suatu cara berpikir dan berperilaku sebagai ciri khas setiap individu yang berkaitan dengan nilai benar-salah dan baik-buruk. Karakter akan muncul menjadi suatu kebiasaan yang termanifestasi dalam bersikap dan berperilaku dilakukan secara terus menerus di semua lingkungan hidupnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan suatu nilai kebajikan, moral, dan akhlak yang menjadi nilai inti dalam diri manusia sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku.

Karakter cenderung disamakan dengan kepribadian. Seseorang yang memiliki karakter berarti orang tersebut memiliki kepribadian. Karakter sendiri menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Seseorang dapat dikatakan berkarakter apabila perilaku atau tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Apabila seseorang berperilaku jujur, sabar, ikhlas, dan sopan maka orang tersebut mengamalkan karakter baik.

Menurut Ramayulis, pembiasaan adalah cara untuk menciptakan kebiasaan bagi peserta didik. Pembiasaan ini merupakan suatu hal yang penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter religius peserta didik tidak dapat terbentuk secara instan. Pembentukan karakter religius yang baik harus melalui pelatihan atau pembiasaan kepada peserta didik agar dapat tertanam secara maksimal dalam diri peserta didik. Bentuk pembiasaan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembiasaan membaca asmaul husna. Adanya pembiasaan membaca asmaul husnadiharapkan peserta didik dapat memiliki karakter religius yang baik. 

Menurut Marwiyati, dengan adanya pembiasaan membaca asmaul husna dapat membentuk karakter religius peserta didik yang baik.Membaca akan membuat peserta didik menambah pemahamannya dari lafadz atau makna dalam asmaul husna. Kemudian peserta didik dapat menerapkan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat terbentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan asmaul husna serta membentuk karakter religius pada diri peserta didik. Sesuai dengan tiga ranah dalam dunia pendidikan, yaitu ranah kognitif yang berorientasi pada pengetahuan, ranah afektif berorientasi pada karakter, dan ranah psikomotorik berorientasi pada keterampilan dan tingkah laku. 

Sebagai umat Islam tentu sering mendengar Asmaul Husna. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah. Jumlah Asmaul Husna yang disebutkan dalam hadits hanya 99 nama Allah, tetapi di dalam Al-Qur'an ada nama-nama Allah selain 99. Dan sekarang sudah banyak sekolah yang menerapkan pembiasaan membaca Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai, tidak ketinggalan juga sekolah dasar atau sering disebut SD sudah menerapkan pembiasaan pembacaan Asmaul Husna. Dengan adanya pembiasaan pembacaan Asmaul Husna ini peserta didik dapat mengenal Allah karena setiap memahami nama Allah membuat kita mengetahui kebesaran-Nya. 

Peserta didik yang membiasakan membaca Asmaul Husna dapat menjadikannya takut kepada Allah SWT, mendapatkan ketenangan hati, hidup dalam beribadah , mendapatkan keberkahan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapatkan pahala dan ampunan. Dan peserta didik bisa terhindar dari hal-hal yang negatif. Manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta didik dari pembiasaan membaca Asmaul husna adalah dapat berhubungan dengan kecerdasan spiirtual, membaca Asmaul husna berpengaruh secara psikologis terhadap sesorang yang membacanya seperti mendapatkan pengalaman batin, memiliki pengetahuan tentang Allah, dan mengenal sifat-sifat-Nya.

Selain itu saat berdoa Dengan menyebutkan sifat atau nama Allah pada saat berdoa yang disesuaikan dengan permohonan kita, itu bisa menjadi salah satu faktor dikabulkannya pengharapan tersebut. Selain itu, penyebutan Asmaul Husna juga akan membuat kita merasa optimistis karena doa itu keluar dari lubuk hati yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun