Mohon tunggu...
Devi KartikaPrameswari
Devi KartikaPrameswari Mohon Tunggu... Lainnya - instagram : @devikapram

Aquatic Product Technology Faculty Fisheries and Marine Science IPB University Traveller, Independent Hikers

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pendakian Gunung Ciremai Via Apuy

28 Maret 2020   18:30 Diperbarui: 3 April 2020   11:40 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat di pos registrasi Note : (dimulai dari kiri foto) Kak Nisa, Devi, Bang Dani, Bang Ryan, Bang Paskal, Bang Gelen dan Opa (duduk dibawah) | dokpri

Hai sobat kompasiana... kali ini aku akan berbagi sedikit cerita tentang pendakian gunung tertinggi di Jawa Barat yang aku lakukan bersama beberapa orang rekan timku. Namaku Devi, aku seorang mahasiswi yang memiliki hobi naik gunung. Pendakian ini kami mulai dari Kota Hujan. 

Aku bersama beberapa rekan timku bertemu di Kota Bogor pada Jum'at malam (6/03/2020). Tim pendakianku kali ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Seorang perempuan rekanku ini bersama Kak Nisa, dia juga tinggal di Kota Hujan. Ke-lima laki-laki rekanku bernama Bang Gelen, Bang Dani, Opa, Bang Ryan dan Bang Paskal. 

Kami mulai perjalanan dari Bogor pukul 21.00 WIB menuju Basecamp Apuy di Majalengka. kami mengendarai sebuah mobil yang kami sewa sebagai transportasi pulang pergi untuk pendakian kali ini. Gerimis menyertai keberangkatan kami dari Kota Hujan. 

Perjalanan menuju Majalengka kami tempuh selama sekitar 5 jam dan kami sempat beristirahat di rest area untuk menyantap makan malam bersama. Pukul 02.00 WIB kami tiba di homestay dekat basecamp pendakian dan kami langsung tidur untuk mempersiapkan fisik sebelum pendakian pagi hari nanti. Oya.. pendakianku kali ini bukan open trip melainkan sharecost dengan seluruh rekan tim pendakianku.

Pagi hari aku bangun untuk melaksanakan ibadah sholat subuh. Udara di basecamp pendakian ini sejuk dan sangat nyaman. Setelah sholat subuh aku dan Kak Nisa menyantap gorengan dan teh panas yang disediakan oleh pemilik homestay tersebut. 

Pukul 7 pagi kami bersiap-siap untuk sarapan dengan memasak perbekalan terlebih dahulu sekaligus mempersiapkan bekal makanan untuk di camp area nanti. Kami sengaja memasak lauk-pauk di basecamp karena ada bagas (babi ganas) yang sering mendatangi tenda pendaki bila tercium bau makanan di camp area Gunung Ciremai ini. 

Setelah menu sarapan pagi siap kami langsung menyantapnya hingga habis. Setelah sarapan kami berkemas sekaligus pengecekan ulang peralatan yang akan kami bawa dalam pendakian. Pukul 8 pagi kami berangkat menuju pos registrasi dan tes kesehatan di Gunung Ciremai via Apuy. 

Perjalanan menuju pos registrasi kami tempuh menggunakan transportasi setempat yang telah kami sewa yakni berupa mobil pick up. Transportasi ini kami gunakan sebab jalan yang kami lalui cukup terjal dan menanjak sehingga beresiko tinggi kecelakaan apabila supir yang mengemudi belum tau medan terjalnya. Perjalanan menuju pos registrasi kami tempuh selama 1 jam. Tibanya di pos registrasi kami langsung melakukan tes kesehatan yaitu berupa pengecekan tensi darah, tinggi badan, berat badan dan pertanyaan seputar riwayat penyakit yang diderita. 

Semua anggota tim telah dicek kesehatannya dan kami segera bersiap untuk melakukan pendakian. Petugas Taman Nasional Gunung Ciremai menjelaskan peraturan dan memberikan himbauan sebelum pendakian dimulai. Setelah penyampaian himbauan kami langsung bergegas memulai pendakian Gunung Ciremai. Pendakian dimulai pukul 09.50 WIB.

Dokumentasi sesaat sebelum memulai pendakian | dokpri
Dokumentasi sesaat sebelum memulai pendakian | dokpri
Bismillah.. kami mulai pendakian Gunung Ciremai. Jalur Apuy merupakan jalur yang pendek bila dibandingkan dengan jalur lainnya. Jalur ini memiliki 6 pos hingga sampai ke puncak Gunung Ciremai. Pos tersebut adalah :

Pos 1 Arban

Pos 2 Tegal pasang

Pos 3 Tegal Masawa

Pos 4 Tegal Jamuju

Pos 5 Sanghyang Rangkah

Pos 6 Goa Walet

Puncak

Perjalanan menuju Pos 1 didominasi oleh trek berupa tanah dan bebatuan krikil. Trek ini cukup menanjak dan menguras tenaga. Kami tiba di Pos 1 pukul 10.32 WIB. Kami beristirahat sejenak dan melanjutkan pendakian. Menuju Pos 2 trek semakin menanjak dan didominasi dengan tanah serta akar-akar pohon. 

Perjalanan menuju Pos 2 terasa lebih teduh dengan pepohonan yang banyak dan besar. Kami sempat beristirahat cukup lama sekitar 30 menit di jalur pendakian menuju Pos 2 yaitu dekat sumber air. Bang Ryan mengisi air dan kami berbincang-bincang sejenak sambil beristirahat. 

Mata air yang kami temui di jalur Pos 2 menuju Pos 3 merupakan sumber air terakhir sebelum tiba di camp area, sebab sumber air dapat ditemui lagi di Pos 6 sebelum puncak. Jalur Pos 2 menuju Pos 3 masih sama seperti saat menuju Pos 2 yakni tanah didominasi akar-akar pohon dengan trek menanjak yang cukup terjal. 

Perjalanan dilanjutkan kembali dan kami tiba di Pos 2 pukul 12.39 WIB. Kami hanya istirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan menuju pos 3 sambil mencari jalur landai untuk tempat sholat dzuhur. 

Istirahat di Pos 2 Tegal Pasang | dokpri
Istirahat di Pos 2 Tegal Pasang | dokpri
Sholat dzuhur sekaligus jamak ashar | dokpri
Sholat dzuhur sekaligus jamak ashar | dokpri
Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Pos 3. Pukul 13.00 WIB kami melanjutkan pendakian. Kami tiba di Pos 3 Tegal Masawa pukul 13.50 WIB. Tim kami terbagi menjadi 2 kloter setelah istirahat sholat dhuzur tadi. 

Rombongan pertama yaitu Bang Dani, Bang Paskal dan Opa berjalan duluan sedangkan Aku, Kak Nisa, Bang Gelen dan Bang Ryan menyusul dibelakang. Kami memutuskan istirahat sejenak di Pos 3. Pos 3 berada pada ketinggian 2096 mdpl.

Pos 3 Tegal Masawa | dokpri
Pos 3 Tegal Masawa | dokpri
Pendakian menuju Pos 4 kami lanjutkan. Trek semakin terjal dengan kemiringan yang semakin besar sehingga beberapa trek dilengkapi webbing untuk membantu kita melewatinya. Pendakian menuju Pos 4 semakin menguras tenaga sehingga tak segan kami berhenti dijalur agak landai untuk sekedar istirahat dan mengatur nafas. 

Aku, Kak Nisa, Bang Gelen dan Bang Ryan sempat beristirahat cukup lama di trek menuju Pos 4. kami bertemu dengan Opa dan beberapa pendaki lainnya. Kami sempat bersenda gurau sambil menikmati hangatnya kopi buatan bang Gelen. saat itu salah satu pendaki lain sempat juga melakukan trik sulap menggunakan kartu remi dan itu cukup menarik serta dapat menghilangkan lelah perjalanan. 

Pukul 15.46 WIB kami tiba di Pos 4. Terlihat ada beberapa tenda yang sudah didirikan oleh pemiliknya. Pos 4 memiliki lahan yang cukup luas sehingga dapat digunakan sebagai camp area juga. Namun, apabila mendirikan tenda di Pos 4 untuk menuju puncak masih sangat jauh. 

Sekilas info saja, di Gunung Ciremai ini registrasi dilakukan secara online dan ketika registrasi maka pendaki akan memperoleh kode booking untuk camp area nanti berada di lapak dengan nomer berapa dan di Pos berapa. Jadi jangan sampe salah pakai lapak orang. Sistem ini dilakukan untuk menghindari berebutannya lapak dan camp area yang terlalu penuh dengan tenda sehingga diberlakukan sistem booking seperti ini. 

Di Pos 4 kami hanya istirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan kembali. Trek menuju Pos 5 semakin terjal dan menguras tenaga. Hari semakin sore, kami harus tiba di Pos 5 sebelum magrib. Pos 5 merupakan camp area kami. Sebelum tiba di Pos 5 kami melewati Pos 5 bayangan yang juga merupakan camp area dan sudah banyak tenda yang berdiri di lokasi ini. Dari Pos 5 bayangan menuju Pos 5 tidak terlalu jauh. Kami tiba di Pos 5 pukul 17.34 WIB dan langsung bersiap mendirikan tenda karena hari semakin gelap. 

Udara semakin dingin karena hari mulai gelap. Tendapun telah berdiri dan kami istirahat sambil mempersiapkan makan malam. Tim pendakian kami menggunakan 2 tenda yakni 1 tenda kecil kapasitas 3 orang yang diisi oleh Aku, Kak Nisa dan Bang Gelen serta 1 tenda besar kapasitas 4 orang yang diisi oleh Opa, Bang Dani, Bang Paskal dan Bang Ryan. 

Setelah makan malam kami bersiap untuk tidur karena esok subuh kami akan summit ke puncak Gunung Ciremai. Malam itu pendaki yang camp di Pos 5 beruntung karena bagas tak mengunjungi camp area kami. Namun bagas mengunjungi salah satu tenda pendaki lain di Pos 5 bayangan. Kami terhindar dari bagas karena telah menyimpan logistik ditempat yang aman sesuai himbauan yakni di atas pohon. 

Pukul 03.00 WIB kami bangun untuk bersiap-siap summit ke puncak Gunung Ciremai. Usai sholat subuh kami summit ke puncak dengan kondisi masih gelap, udara dingin dan gerimis. Trek menuju puncak lebih menantang dari trek sebelumnya. Jalan yang dilalui lebih terjal dengan kemiringan yang tinggi. Kami summit sekitar pukul 04.40 WIB dan pukul 06.00 WIB kami tiba di Simpang Apuy yakni merupakan pertemuan antara jalur Apuy dan Palutungan. Kondisi alam masih kabut dan jarak pandang masih sempit namun hal ini tak membuat para pendaki mengurungkan niatnyauntuk tetap summit sampai ke puncak. Cukup lama kami istirahat di Simpang Apuy sambil menikmati coklat hangat dan berbagi minuman hangat dengan pendaki lainnya. Menunggu kondisi cuaca yang tak kunjung cerah kami akhirnya memutuskan untuk summit lagi menuju Pos 6 Goa Walet. Kami tiba di papan bertuliskan Pos 6 Goa Walet  pukul 07.10 WIB namun dari papan nama ini kami harus turun kebawah untuk menuju Goa Walet. Goa walet ini merupakan sumber air terakhir bagi para pendaki yang memerlukan air untuk summit maupun persiapan turun karena sudah tidak ada lagi sumber air selain dari tempat ini. Namun tetap berhatu-hati untuk menggunakan airnya. Sebaiknya menggunakan filter maupun diendapkan terlebih dahulu agar lebih aman untuk dikonsumsi.  Kami istirahat sambil ngopi dan makan cemilan bersama pendaki lainnya. Dokumentasi di Persimpangan Apuy

20200308-071216-1-5e843188d541df25b7181372.jpg
20200308-071216-1-5e843188d541df25b7181372.jpg
Dokumentasi di Simpang menuju Goa Walet

Karena cuaca yang tetap masih kabut meskipun sudah siang akhirnya kami memutuskan untuk turun saja karena kalaupun dipaksakan naik ke puncak view di atas takkan terliat bagus. Dengan kerelaan hati akhirnya kami turun dengan harapan lain waktu akan ada kesempatan untuk mendaki Gunung Ciremai kembali. Setelah melewati persimpangan apuy, cuaca mulai cerah kembali dengan kehadiran mentari yang menyibak tebalnya kabut sehingga kami menemukan view sangat cantik diperjalanan turun menuju camp area. 

20200308-091552-1-5e84358bd541df11ff35ca02.jpg
20200308-091552-1-5e84358bd541df11ff35ca02.jpg
Dokumentasi view pemandangan cantik

20200308-071621-1-5e8437e2d541df7fff72bbb2.jpg
20200308-071621-1-5e8437e2d541df7fff72bbb2.jpg
Dokumentasi di persimpangan Goa Walet

20200308-071926-1-5e843878259d5c2f0740b3f3.jpg
20200308-071926-1-5e843878259d5c2f0740b3f3.jpg


Setelah puas menikmati pemandangan yang sangat cantik kamipun memutuskan untuk kembali ke camp area. Sarapan dan packing seluruh barang kemudian kami bergegas pulang. 

See you on the next trip.....

video perjalananku ke atap tertinggi di Jawa Barat ada di akun instagramku ya. Yuk mampir ke instagramku @devikapram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun