Stunting adalah kondisi di mana seseorang memiliki tinggi badan lebih pendek dari yang seharusnya sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya. Menurut World Health Organization (WHO), stunting terjadi ketika tinggi badan seseorang kurang dari -2 standar deviasi (SD) dari kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Hal ini disebabkan oleh kekurangan nutrisi yang tidak memadai dan/atau infeksi kronis yang terjadi selama masa pertumbuhan anak, biasanya dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).Â
Apa Saja penyebab umum terjadinya stunting ?
1. Kekurangan Nutrisi
 Kurangnya asupan nutrisi yang cukup, terutama protein, energi, zat besi, vitamin A, zinc, dan lainnya dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat.
2. Infeksi dan Penyakit
Infeksi kronis seperti diare, infeksi pernapasan, dan penyakit menular lainnya dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan mengganggu pertumbuhan.
3. Kondisi Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan yang tidak bersih, sanitasi yang buruk, dan air bersih yang tidak tersedia dapat meningkatkan risiko infeksi dan mempengaruhi pertumbuhan anak.
4. Faktor Sosio-Ekonomi
Kemiskinan, ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan dan nutrisi, serta pendidikan yang rendah dapat berkontribusi terhadap stunting.
5. Praktik Makan yang Buruk
Kebiasaan makan yang tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi, dapat menyebabkan stunting.
6. Faktor Genetik
Beberapa anak mungkin memiliki predisposisi genetik untuk pertumbuhan yang terhambat.
7. Kualitas Asuhan Ibu dan Perawatan Anak
Perawatan prenatal yang buruk, termasuk gizi buruk selama kehamilan, serta kurangnya praktik pemberian makan yang tepat dan perawatan yang baik setelah kelahiran, dapat berkontribusi terhadap stunting.
Bagaimana langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencegah stunting pada anak, mulai dari masa kehamilan hingga usia pertumbuhan awal? Â Â
1. Makan Seimbang Saat Hamil
Penting bagi ibu hamil untuk makan makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral. Ini membantu bayi tumbuh dengan baik.
2. Pentingnya Tablet Tambah Darah
Kadang-kadang, ibu hamil perlu minum pil tambah darah untuk memastikan darah mereka cukup untuk bayi.
3. Memberi ASI Saja
Memberi bayi ASI saja selama enam bulan pertama adalah cara terbaik untuk memastikan pertumbuhan yang sehat.
4. Makanan Pendamping ASI yang Baik
 Setelah enam bulan, bayi membutuhkan makanan tambahan yang bergizi, seperti bubur, agar bisa tumbuh dengan baik.
5. Perhatikan Pertumbuhan Anak
 Orang tua harus memerhatikan perkembangan anak dan membawanya ke tempat pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6.Makanan Kaya Protein
Ibu hamil sebaiknya makan makanan yang kaya protein, seperti daging, telur, dan kacang-kacangan, untuk membantu bayi tumbuh dengan baik.
7. Hindari Rokok dan Narkoba
Merokok dan menggunakan narkoba dapat menghambat pertumbuhan anak, jadi sebaiknya dihindari.
8. Pentingnya Pendidikan tentang Kesehatan
Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan, termasuk cara makan yang baik dan sehat.
Semua ini penting dilakukan untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan baik dan sehat. Dan tidak hanya tanggung jawab orang tua saja, tapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kesehatan anak-anak. Dengan melakukan langkah-langkah ini, diharapkan bisa mencegah stunting dan memastikan anak-anak tumbuh dengan baik.
Referensi
Candra, A. (2020). Epidemiologi Stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Fitriani, Barangkau, Hasan, M., Ruslang, Hardianti, E., Khaeria , . . . Selpiana. (2022). Cegah Stunting Itu Penting! Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Sosiosaintifik (JurDikMas).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H