Mohon tunggu...
Vika Chorianti
Vika Chorianti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta buku, musik dan movie

Wedding Organizer yang sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca buku ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Andy, Facebook dan Pilpres

7 Agustus 2015   10:24 Diperbarui: 7 Agustus 2015   10:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun setelah keriuhrendahan itu berlalu, kami kembali berteman baik. Dia mengakui Jokowi sebagai presiden dengan Legowo. Meski tetap dia mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak baik. Saya senang ketika kami kembali berteman. Bagaimanapun juga, menurut saya, pertemanan itu lebih berharga daripada perbedaan pendapat mengenai siapa tokoh yang patut mewakili kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kembali ke puasa maen facebooknya. Saya tidak menyalahkan sikapnya dan menghormati keputusannya. Memang facebook sekarang sudah berkembang sedemikian luar biasa sehingga niat awalnya hanya digunakan sebagai media silahturahmi saja, menghubungkan dengan orang2diluar sana yang kita kenal di masa lalu atau akan kita kenal di masa depan, berkembang menjadi hal2lain.

Facebook kini telah semakin menyempurnakan fitur2nya agar tetap up to date dan tetap digunakan oleh penggunanya. Penggunanya juga semakin bertansformasi. Tidak hanya silahturahmi lagi sekarang. Aneka macam barang dagangan juga dipasarkan disana. Jangan salah, saya juga menggunakan dengan tujuan yang sama. Saya juga menggunakan facebook sebagai salah satu media promosi saya.

Dari hal yang banyak manfaatnya seperti yang saya sampaikan diatas, mulai muncul mudharatnya. Andre Taulany dalam salah satu acaranya di Net TV mengatakan bahwa facebook sekarang isinya palsu semua. Sehingga dia lebih memilih menggunakan path, twitter dan instagram sebagai sosial media.

Adik teman saya, namanya Siti Rafika Hardhiansari Full, baru2ini terkena musibah sehubungan dengan facebook. Akun facebooknya diimitasi oleh oknum tidak bertanggungjawab di Batam. Akun palsunya digunakan untuk minta uang kepada teman2Fika (biasa saya memanggilnya). Untunglah teman2nya juga keluarganya tidak tertipu dan mengkonfirmasi langsung kepadanya sebelum melakukan transfer uang.

Ada banyak tipu muslihat lain. Seperti yang dialami teman IKAHIMSI saya juga namanya Iswara N Raditya, akunnya dibajak dan si pembajak mengundang teman2dlm akunnya untuk mengikuti suatu group yang tidak tahu apa. Saya juga sempat diundang namun saya abaikan karena merasa aneh. Tampak bukan seperti karakter woro yang saya kenal.

Akun saya juga pernah dibajak juga oleh seseorang yang tidak tahu sampai sekarang identitasnya. Dia secara berkala memasang gambar pemandangan pada timeline saya. Tidak merugikan namun agak mengganggu juga. Kejadiannya lucu pada saat saya masih di jakarta. Teman saya satu kos (saat itu) Zulidyana D Rusnalasari sedang online dan menemukan akun saya sedang aktif online padahal saya sedang tiduran leyeh2disampingnya dia. Dia dan saya tentu saja kaget. Dia meminta saya agar segera mengganti password saat itu juga.

Namun benarkah facebook kini sudah sedemikian parah dan palsu? Tidak juga menurut saya. Semua hal di kehidupan ini kan bagai dua sisi mata uang. Belum tentu semua hal itu buruk juga belum tentu semua hal baik.

Jika tanpa facebook, saya ga bakal tahu kegiatan mulia mba Nunung Nurnaningsih yang menginspirasi saya untuk pengen melakukan hal yang sama. Membagikan nasi bungkus setiap hari Jumat dari para donatur kepada para penghuni Panti Asuhan atau yang membutuhkan di jalan.

Juga saya tidak bakal tahu ada kegiatan menarik, tadarus bibliografi yang diadakan secara rutin oleh mas Muhammad Shofa As-Syadzili. Kajian buku yang dipilih untuk dibahas secara SERSAN (serius tapi santai) pada sebuah kedai kopi langganan di wilayah Surabaya.

Ada banyak kegiatan menarik lainnya yang diposting teman2saya di facebook di seluruh nusantara. Seperti wisata sejarah di bandung yang digagas oleh Komunitas Aleut, hasil rekomendasi dari teman saya tercintaMartina Safitry. Saya pernah mengikuti kegiatan ini saat masih mengerjakan skripsi di UNPAD jatinangor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun