Mohon tunggu...
Vika Chorianti
Vika Chorianti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta buku, musik dan movie

Wedding Organizer yang sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca buku ;)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum Angkut: Keliling Dunia dalam 1 hari

31 Mei 2015   08:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya terkesima berkali2ketika mengunjungi zona2itu, karena mereka tampak hampir menyerupai aslinya. Kalian akan merasa keliling dunia dalam satu hari. Jadi buat kalian yang tidak punya cukup dana untuk keliling dunia, maka saran saya, cukup datang ke museum angkot ini, berfoto selfie atau rame2, tunjukkan pada teman2kamu, maka mereka tidak akan melihat bedanya, bahwa foto itu bukan berasal dari negara yang sebenarnya.

Contohnya saat saya memasuki zona buckingham palace, bangunan gedungnya sangat mirip aslinya. Bukan berarti saya pernah berkunjung kesana ya ;p, tapi paling tidak dari hasil saya membaca buku dan surfing di dunia maya cukup tahu bagaimana bentuk Buckingham Palace yang sesungguhnya.

Belum lagi saat saya mengunjungi zona broadway. Saya merasa seperti benar2ada di broadway di masa lampau. Ada poster2film Marlyn Monroe. Bahkan film2jadulnya pun diputar di bioskop2yang dibangun menyerupai aslinya. Hal ini terlihat dari bangku penonton yang masih dilengkapi meja seperti cafe dan tidak hanya tempat duduk seperti sekarang.

Ketika sampai ke Zona Perancis pun, disana dibangun pula Menara Eiffel yang jika sang photografer cukup bagus mengambil angle sang obyek gambar, maka mereka akan tampak seperti berfoto di Menara Eiffel sungguhan. Begitu pula dengan zona2yang lain.

Untuk pengunjungnya jangan ditanya. Sebagai besar dari mereka berpakaian all out dan bersenjatakan tongsis di tangan. Tua, Muda, Pasangan, Keluarga, Teman, Sahabat, Instansi, semua berkumpul menjadi satu. Tidak perlu merasa khawatir akan merasa sendirian, karena hanya dengan mengamati tingkah laku mereka, kamu akan mendapatkan banyak ide.

Kalo kamu penyuka mode fashion, maka kamu akan dapat referensi baju2yang bagus untuk dijadikan alternatif kamu membeli pakaian. Kalau kamu seorang seniman, ada banyak ekspresi yang bisa kamu patri dalam pahatan kayu atau kanvas juga bingkai foto. Tapi kalo kamu seseorang yang menginginkan ketenangan, saya menyarankan sebaiknya datang pada saat weekdays dan bukan weekend. Karena kamu akan bebas berfoto tanpa harus terganggu dengan banyaknya pengunjung lain yang berlalu lalang.

Tidak hanya sampai disitu. Sekeluarnya kamu dari Museum Angkot, kamu akan disambut dengan semacam pasar kecil yang menyediakan souvenir juga kedai2makan yang ditata sedemikian rupa sehingga akan membuatmu nyaman untuk bersantap siang atau malam. Makanan yang dijual juga dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang terjangkau, Ada Soto Betawi, Nasi Madura, Nasi Liwet Solo, Nasi Gudeg Jogja hingga ada jajanan tradisional seperti tiwul, klepon, dll.

Mengusung konsep Nusantara, kedai2dibangun dengan diberi nama gugusan pulau2yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Pulau2itu juga dipisah dengan sungai buatan yang diatasnya disediakan perahu2gratis untuk dinaiki. Ada pasar apung pula didalamnya.

Setelah melewati gugusan pulau itu kamu akan sampai pada Museum Topeng. Lokasinya tidak sebesar Museum Angkot, namun koleksinya tidak kalah menarik. Berisi aneka corak kain batik dan aneka ekspresi topeng dari seluruh wilayah Indonesia. Bonus di tengah ruangan terdapat Orkes Keroncong dari bapak2yang sudah sepuh memainkan alat musik dan bernyanyi dengan suara yang mendayu2. Jika kamu mendengarkannya, saya jamin kalian akan terbuai.

Pihak pengelola museum menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Mereka ingin mengakomodir hampir sebagian besar pengunjungnya yang tidak berbatas usia. Dari Muda hingga tua. Bagi anak muda atau anak2yang tidak menyukai masakan tradisional, disana disediakan CFC (California Fried Chicken). Tempat sampah juga disediakan diberbagai sudut wilayah. Petugas ada di sebagian besar area. Bahkan fasilitas seperti Musholla dan Toilet pun cukup nyaman dan terjaga kebersihannya.

Semoga semua hal positif yang saya sebutkan tadi tidak hanya karena mereka tergolong wahana yang masih baru, namun semoga mereka bisa mempertahankan untuk waktu yang lama. Overall, saya cukup puas mengunjungi tempat ini. Meski ada satu yang kurang. Tidak lengkap rasanya jika kita berkunjung kesini jika tidak bersama seseorang yang spesial ;p

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun