Mohon tunggu...
Vika Chorianti
Vika Chorianti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta buku, musik dan movie

Wedding Organizer yang sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca buku ;)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

L.O.V.E, Pre Wedding Photo Session

29 April 2015   00:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


sesi pemotretan pre wedd (dok.pribadi)

Kemarin saya menemani klien saya melakukan sesi foto pre wedding. Informasi buat yang belum tau, namanya juga foto pre wedding, jadi dilakukan sebelum menikah. Biasanya hasil foto ini akan dipajang di pintu masuk gedung atau lokasi di mana acara resepsi diadakan.

Nah, saya pengen cerita tentang kegiatan menemani foto prewed ni. Pasangan ini kebetulan saya kenal dari teman saya yang merekomendasikan WO saya kepada mereka. Thanks a lot to anggi for recommendation. Kebetulan mereka ambil paket wedding lengkap dengan foto prewedd juga yang sudah termasuk di dalamnya.

Berikut profil mereka berdua. Yang cowok namanya Mas Yoga, dan yang cewek namanya mba Ayu. Sesuai namanya, mereka ayu dan ganteng. Bisa dilihat dari hasil fotonya kan? ;) Mas Yoga ini kerjanya di Kalimantan Timur tepatnya di Belawan. Dia mendapat jatah pulang setiap 3 bulan sekali. Makanya pemotretan ini dilakukan pada saat ia sedang pulang ke Surabaya. Pekerjaannya disana sebagai staf Gudang. Namun jangan salah, judul profesinya memang Staff Gudang, tapi perusahaannya adalah perusahaan tambang ;p, Jadi kebayang dong berapa salarynya? hihihihi.

Kalau mba ayu, dia kerja di Sidoarjo. Di bidang farmasi. Tempat kerjanya tidak jauh dari rumahnya yang memang dekat Bandara Juanda. Dan selayaknya setiap pasangan manusia yang akan menikah, selalu ada hal istimewa dari mereka yang bisa diceritakan ;)

Mereka ini dulu teman SMP. Selama sekolah SMP mereka tidak saling tertarik. Selayaknya anak yang mulai beranjak dewasa, mereka juga mengenal cinta monyet. Meski demikian, mba ayu waktu itu tidak cinta pada mas Yoga, malah jadian dengan teman sebangku mas Yoga. Mas Yoga (menurut ceritanya sendiri), jaman SMP termasuk anak yang culun.

Selepas SMP, akhirnya mereka sempat jadian sebentar. Jarak yang menjadi penghalang mereka berdua. Masa SMA dan kuliah mereka tidak pernah ketemu. Selepas kuliah mas Yoga sudah langsung merantau ke Kalimantan. Sempat berpacaran dengan teman kerjanya. Begitu juga dengan Mba Ayu. Selepas kuliah juga langsung bekerja dan sempat berpasangan dengan teman kerjanya pula.

Tapi kalau sudah jodoh, mau lari kemana, pasti akan kembali jua. Mereka berterima kasih kepada media sosial yang mempertemukan mereka. Facebook terutama. Bukan Line ;p. Tapi kisahnya seperti kisah Cinta dan Rangga dan mini film lanjutan AADC versi Line. Mas Yoga menemukan Mba Ayu yang menjadi anggota grup alumni sekolahnya.

Percakapan di media dilanjutkan dengan saling bertukar pin BB dan no telp. Hubungan pun kembali terajut. Karena merasa cocok mereka memutuskan untuk menjajaki hubungan kembali. Kali ini dengan lebih serius. Dan meskipun mereka harus menjalani LDR (Long Distance Relationship), dan baru ketemuan tiap 3 bulan sekali saat Mas Yoga pulang, hubungan itu berlanjut hingga memasuki tahun ketiga.

Pada akhirnya mas Yoga memantapkan pilihannya dengan mengajak Mba Ayu melangkah ke pelaminan. Dengan berbekal biaya yang mereka tabung berdua dan tidak ingin merepotkan orang tua, mereka meniatkan hati untuk membina rumah tangga di bulan April mendatang.

Kembali ke sesi pemotretan tadi. Saya memang sering mendampingi pasangan untuk melakukan foto prewedd, namun untuk kali ini agak berbeda. Kenapa? selain pasangan ini ganteng dan ayu sehingga pada saat di foto sudah seperti mengarahkan foto model, juga karena pasangan ini tampak begitu saling mencintai satu sama lain.

Rasa cinta itu terlihat begitu jelas memancar pada mata mereka. Sebagai informasi, Mereka ini pasangan yang kalem. Bukan pasangan yang rame, atau yang bisa mengungkapkan perasaan cinta dengan begitu vulgarnya melalui gerakan seperti memeluk atau mencium. Tidak. Mereka cukup sopan. Sangat sopan malah. Tidak ada aksi2yang bikin saya mupeng atau merasa seperti orang ketiga yang kehadirannya tidak diharapkan ;p. Tapi meski demikian, saya bisa merasakan rasa cinta yang sangat mendalam untuk satu sama lain.

Salah satu faktor pendukung yang paling penting memang sang Fotografer. Namanya mas hardy. Dia fotografer profesional. Namanya sudah malang melintang di dunia foto memfoto. Mengenai mas hardy secara khusus nanti akan saya tulis dalam catatan saya tersendiri beserta hasil2karyanya yang memukau. Beliau sangat canggih karena mampu mengarahkan pasangan yang awam sekalipun untuk berpose layaknya model. Dia mampu mengarahkan dari mulai gestur tubuh hingga pandangan mata sehingga menghasilkan obyek foto yang sangat cantik terlihat.

Sesi foto kemarin terbagi menjadi dua. Sesi foto yang resmi atau formal, dan sesi foto yang ceria atau informal. Baju yang dikenakan juga backgroundnya berbeda namun masih berkesinambungan yang terwakili melalui warna busana. Nuansa yang mereka pilih adalah merah. Mereka percaya, merah adalah warna yang menyimbolkan semangat dan gairah.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, mereka berdua pasangan yang kalem. Sehingga mereka bahkan tidak punya ide ingin berpose seperti apa. Untuk sesi pemotretan yang formal tergolong cukup mudah karena ada banyak gaya formal yang bisa diaplikasikan. Tetapi untuk gaya yang informal cukup sulit juga, karena gaya tiap pasangan tentu saja berbeda.

Nah, karena sedari awal saya mendampingi mereka, rasa cinta mereka yang memancar akhirnya turut mempengaruhi saya. Nuansa romantis yang kental tercipta membuat saya terhanyut dalam bayangan juga. Ah, seandainya, pasangan yang berdiri di studio itu bukan mereka tapi saya dan pasangan, kira2saya akan berpose seperti apa ya?

Ketika mereka kesulitan untuk berpose, tanpa sengaja saya memberikan ide2 mengenai pose2yang ada dalam benak saya. Sang fotografer lumayan suka. Maka jadilah pada hari itu saya sekaligus juga menjadi pengarah gaya mereka. Semua imajinasi yang ada dalam pikiran, saya tuangkan dalam aneka bentuk gaya. Semua puas, Everybody happy.

Hari sudah beranjak sore ketika kami selesai dengan sesi pemotretan. Pasca pemotretan, pasangan ini bisa langsung memilih pose2terbaik mereka untuk diproses sebelum dicetak. Sesi hari itu kami akhiri dengan makan bersama di Gotri ;)

Saya secara pribadi puas. Sekali lagi, saya membuktikan bahwa jika kita belum mendapat kesempatan untuk melakukan foto prewedd, maka menjadi sekedar pengarah gaya pun sudah cukuplah ;)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun