Mohon tunggu...
Vika Chorianti
Vika Chorianti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta buku, musik dan movie

Wedding Organizer yang sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca buku ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Idiots: Kritik Keras untuk Dunia Pendidikan (India)

4 Februari 2015   06:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 9372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari penjelasan teman saya itu, saya jadi memahami lebih jelas apa sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh pembuat film ini. Pemerintah India seakan ingin mencetak sebanyak-banyaknya tenaga ahli utamanya di bidang teknik. Hal ini saya yakin juga sejalan dengan pemikiran intitut atau sekolah tingginya. Karena saking getolnya, mereka kadang menekan mahasiswa terlalu keras.

14229805611354850606
14229805611354850606

Dalam film itu, kekerasan pihak pemerintah dan kampus diwakilkan pada tokoh rektor (Virus) yang digambarkan sebagai seorang yang sangat kompetitif, tidak mau dikalahkan oleh siapa pun dan tidak punya hati. Virus beranggapan bahwa hidup itu adalah perlombaan. Bahwa siapa saja yang tidak cerdas dan cekatan, dia akan dikalahkan oleh yang lainnya dan tidak dapat bertahan hidup. Bahkan karena kekerasan sikapnya, ada mahasiswanya yang bunuh diri, termasuk juga Raju yang mencoba bunuh diri dengan melompat dari lantai 3 gedung kampus.

Tokoh Rancho memiliki otak luar biasa tetapi dia kritis terhadap kebijakan sang rektor. Banyak adegan-adegan yang menggambarkan bagaimana Rancho berusaha memberikan masukan kepada Virus mengenai cara mengelola sebuah institusi pendidikan.

Berbagai kutipan tersebar di hampir keseluruhan cerita. Seperti: “statistik menunjukkan bahwa setiap satu setengah jam, ada 1 pelajar di India yang bunuh diri. Mati bukan karena sakit, namun karena bunuh diri. Ada sesuatu yang tidak benar. Dalam sistemnya. Disini kami tidak boleh membicarakan sesuatu yang terkait dengan terobosan baru, tidak ada penemuan baru. Hanya omong besar besar, nilai, atau paling bagus, bekerja di perusahaan di Amerika. Kami bahkan tidak diajarkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, kami hanya diajarkan untuk mendapatkan nilai bagus”

Ada juga seperti: “Universitas adalah lembaga pendidikan bukan panci press cooker.” Atau pernyataan: “Kita memang harus belajar serius, tapi tidak sekedar untuk lulus. Jangan belajar hanya untuk menjadi sukses tapi untuk membesarkan jiwa. Jangan mengejar kesuksesan, tapi kejarlah kesempurnaan, maka sukses akan mendampingimu.”

Melalui pernyataan-pernyataan itu, Vinand Copra seakan ingin menegaskan tentang apa yang ingin dia sampaikan. Meski kritik tersebut disampaikan dengan bumbu komedi, namun ada keseriusan yang mendalam. Hal tersebut bisa dipahami karena pendidikan memang topik yang sangat sensitif di India.

Namun Vinand Copra lihai menjaga emosi penonton. Dia memberi warna romantisme dalam cerita. Seperti layaknya film India pada umumnya, adegan menari dan menyanyi tentu tidak boleh terlewatkan. Dalam film itu memang dikisahkan bahwa Rancho justru jatuh cinta setengah mati kepada anak sang rektor yaitu Phia (Kareena Kapoor). Phia adalah seorang calon dokter yang memiliki sifat keterbalikan dengan sang ayah. Selain menawan, dia juga memiliki jiwa humanisme yang sangat tinggi.

Pada kisah percintaan pun tak lepas disisipkan pesan moral kepada para wanita yang menonton. Bahwa, berhati-hatilah dalam memilih pasangan. Jangan memilih pasangan yang suka menilai segala sesuatunya dengan materi. Karena dia akan lebih mirip keledai daripada manusia.

Film ini secara keseluruhan sangat memukau. Sang sutradara dan penulis berhasil memasukkan pesan moral dan kritikan dengan halus sehingga siapapun tidak akan merasa sakit hati (hanya mungkin sedikit tersindir ;p). Kolaborasi keduanya berhasil memasukkan unsur karakter dan pemilihan waktu cukup detil.

Unsur karakter misalnya. Tiga tokoh utama adalah perwakilan dari setiap kelas masyarakat India. Racho dianggap mewakili orang-orang yang cerdas, kritis serta idealis. Kodrat orang semacam ini sepertinya selalu dibenci oleh kelompok lain yang terganggung. Raju merupakan perwakilan karakter dari kelompok yang selalu takut kepada Pemerintah. Sehingga selalu menuruti apa yang diperintahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun