Mohon tunggu...
Devi Juniarsih
Devi Juniarsih Mohon Tunggu... Lainnya - NO

#GoBlog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk, Makan S(a)iang di Warung Pasta Bandung

22 November 2017   13:24 Diperbarui: 22 November 2017   13:27 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Payah banget kan, bahan buat ditulis ada, keinginan juga ada banget, tapi mikirnya kok ngga kepikiran. Jadi, kalau tangan udah siap di atas keyboard payah aja pikirannya walaupun hanya untuk ngerangkai satu kalimat. Kalau dipaksa ngetik kalimat yang ada di kepala jadinya aneh banget, mmm anu, maksudnya lebih aneh dari biasanya, norak juga, lebih norak dari biasanya. Kali ini lagi dipaksain juga, tapi semoga agak mendingan karena saya mau cerita tentang makan siang beberapa hari lalu yang didahului dengan desert.

Ok. Hari itu agak bingung juga mau makan apa, awalnya udah merencankan untuk makan di One Eighty Cafe, oh iya, saya lagi di Bandung hari itu. Kan lihat-lihat pas browsing tempatnya instagramable abis ya, tapi saya malas foto-foto, sayang juga kan makan di tempat yang cantik tapi ngga ada foto saya nya (???). So, rencana berubah, nyebrang dari One Eighty Cafe ada Warung Pasta, yes, karena beberapa waktu ini pengen banget makan pizza, mungkin inilah waktunya.

Karena masih keluyuran di Braga dan toko es krim baru buka, mampir dulu beli es krim, satu scoop-nya 10k, saya beli 2 rasa, mangga dan cokelat choco chip. Asik lho makan es krim sambil duduk-duduk di Braga, rasa es krim nya juga enak, tapi ngga se-krimi es krim supermarket sih. Setelah es krim habis lanjut jalan lagi, ngga lama karena sudah lapar, pesen ojek online ke Warung Pasta, ngga terlalu jauh, ongkos 7k, kayak dari pabrik ke rumah ya jaraknya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sampai di Warung Pasta ngga terlalu rame, dan karena tempatnya cukup luas jadi masih banyak kursi kosong. Kebanyakan pengunjungnya mahasiswa zaman now, kok tau? Yah, kan kelihatan aja bedanya sama saya. Begitu masuk kita disambut sama Teteh nya, ditanya mau tempat non-smoking atau smoking, kalau saya pilih tempat yang deket kipas angin, habis keluyuran jadi gerah banget kan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah duduk, Teteh-nya menunjukan menu dan menjelaskan promo dan paket yang ada hari itu. Hari itu, promonya adalah beli 1 spagheti gratis 1 mini spagheti, ada juga beberapa paket makanan yang harganya mulai 55k. Menu yang ada di Warung Pasta banyak jenisnya, yang pasti macam-macam pasta, pizza, calzone, nasi panggang, snack, desert dan macam-macam minuman. 

Setelah lihat-lihat menu saya pesan beef and cheese spagheti (mini) 15k, beef and cheese calzone 25k, dan ice lemon tea 12k. Lho, katanya pengen pizza? Iya sih, tapi porsinya buat 2-3 orang, diameter 30 cm, nanti kenyang banget buat nambah makanan lain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pesanan yang pertama datang adalah ice lemon tea, yang waktu bikinnya kayak cuma sekidipan aja. Kita juga disuguhi potekan pangsit (???) untuk ngemil sambil nunggu pesanana tiba. Ngga lama beef and cheese spaghetti datang, porsinya kecil, ya kan namanya aja mini. Karena saya ngga mau cuma makan satu jenis, jadi porsinya cukup. Rasanya cheesy banget, kalau di deskripsinya kan pakai smoked beef tapi smokey-nya ngga berasa, atau saya aja yang ngga peka.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah spagheti habis datang beef and cheese calzone. Ada yang ngga tau calzone itu apa? Jangan merasa norak, karena saya pun baru tau pas lihat gambarnya di menu. Jadi bentuknya kayak pastel, setengah lingkaran. Kulitnya beda sama pastel, dan agak bikin kaget ketika datang karena ukurannya hampir separuh piring, jadi ukurannya berkali lipat dari pastel. 

Penyajiannya ditemenin sama salad kol ungu dan kol putih/selada ya (maap agak siwer). Rasanya kayak saus bolognese dikasih keju banyak. Saya yang belum kenyak sehabis makan spagheti cukup dengan separuh calzone langsung angkat tangan, karena lidah saya cocoknya sama ayam goreng cocol kecap dan saos cabe. Calzone-nya enak sih, tapi bukan makanan yang bisa saya habiskan semuanya dengan semangat, enaknya makan barengan temen, biar bisa sharing. Tapi, tetep habis. Kan saya bayar pakai uang dan uangnya bukan dikasih om-om.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun