Setelah api unggun menyala permainan dilanjutkan, kami membentuk lingkaran besar mengelilingi api unggun. Permainan gerak, permainan dengan suara atau lagu, semuanya permainan sederhana, tapi karena pesertanya antusias permainan pun jadi lebih menarik. Lanjut permainan kelompok, kembali ke kelompok masing-masing, tiap kelompok membuat 2 shaf/baris dengan 4 orang di shaf depan. Kami diminta untuk membuat nama kelompok lagi dengan dua kata, kali ini namanya harus susah diucapkan supaya kelompok lain susah mengingatnya. Salah satu teman usul menggunakan nama buyer ekspor, teman yang lain usul menggunakan nama produk yang sedang dikembangkan, jadilah namanya disatukan walaupun ngga nyambung, Hashemizadeh Gudetama.
Awas! Siap! Tembak! DOR! Masing-masing kata disebutkan oleh anggota yang berdiri di depan, lalu anggota lain yang dibelakang harus kompak menyebut nama kelompok lain. Kelompok yang disebut harus kembali menyebutkan Awas! Siap! Tembak! DOR! Dan “menembak” kelompok lainnya dengan kompak. Nama kelompok lain ada Laci Lalocotan, Lakumu Lahkongono, Yondaemi Sama (cmiiw). Luckily, nama kelompok kami agak susah, jadi jarang disebut. Kelompok yang tidak sigap, akan dihukum keliling api unggun dengan melakukan gerakan aneh. Hampir jam sebelas malam permainan selesai, di aula kapal sudah disediakan minuman hangat dan snack, setelah itu kami kembali ke tenda siap-siap tidur.
Tiba di perkemahan sekitar jam 7 lewat ,jadi kami trekking lebih kurang 1 jam saja, tapi capeknya sangat. Kami berkumpul di aula kapal, sarapan sudah siap, kami pun makan dengan menu bihun goreng, telur, sambal, kerupuk dan lalapan. Selesai makan kami diberi waktu 30 menit untuk mandi dan berganti dengan seragam. Waktu subuh tadi air di kamar mandi bawah sudah bersih, jadi kami pun mandi disana, setelah siap kami kembali ke lapangan dan berbaris dengan kelompok masing-masing.
Instruktur sudah menyiapkan empat permainan di empat lokasi, jadi tiap kelompok bergantian memainkannya. Permainan pertama kelompok kami adalah Mouse Trap, jadi ada susunan pipa dan tali yang dihubungkan dengan ember berisi air, satu orang duduk di bawah ember dan memberi instruksi kepada temannya yang harus melewati mouse trap dengan mata tertutup. Ketika giliranku, komunikasi dengan teman yang memberi instuksi cukup lancar sampai di tengah perjalanan kaki mengenai pipa yang menjatuhi tali dan menarik ember air jatuh membasahi teman yang duduk di bawahnya. Kelompok kami berhasil melewati hanya 1 kali, sisanya basah.
Permainan kedua, ada selembar terpal biru berbentuk segiempat yang di tengahnya ditaruh botol plastik berisi air, semua anggota kelompok harus memegang pinggiran terpal dan bergerak di jalur yang sudah disediakan dengan rintangan bola-bola berserakan, 3 ikatan tali yang harus dilangkahi dan tanah yang tidak rata, sementara botol air harus dijaga agar tidak terjatuh sampai garis finish. Jika di tengah perjalanan botol terjatuh maka permainan diulang dari awal lagi. kurang dari 10 menit kami perlukan untuk mencapai garis finish dengan aman, langsung pada percobaan pertama.
Berpindah ke lokasi permainan ketiga, disini kami harus memindahkan 5 buah bola dari yang ukurannya sebesar bola voli sampai bola pingpong, dengan beberapa utas tali saja. Dengan tali kami membuat tanda silang untuk menahan bola dan memindahkannya dari pipa satu ke pipa kedua. Sampai bola ke-empat pemindahan bola berhasil, kemudian bola pingponng yang paling kecil, sampai waktu habis kami tidak berhasil memindahkan si kecil.