Menjalani hidup di era sekarang memang lah sulit. Ditambah lagi kita dipaksa untuk menjalani hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat berbagai macam aktivitas masih dibatasi oleh pemerintah.Â
Ditambah lagi masalah perekonomian, harga bahan bahan pangan mengalami kenaikan. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi beberapa orang. Dengan demikian membuat angka orang yang mengalami stress semakin bertambah.
Stress dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang umur,baik dewasa atau anak-anak dapat mengalami rasa stress tersendiri. Rasa cemas atau stress ini dapat diatasi dengan self healing.Â
Self healing adalah proses untuk menyembuhkan diri dari gangguan psikologis seperti trauma, patah hati, dan sebagainya. Namun self healing setiap orang tentu berbeda beda. Beberapa orang melalukan self healing dengan shopping , pergi ke pantai atau mendaki gunung.
Namun metode self healing yang paling efektif adalah dengan melakukan self talk. Self talk adalah proses dialog internal dengan diri kita sendiri. Self talk ini merupakan bagian dari komunikasi intrapersonal dimana individu melakukan komunikasi dengan diri sendiri menggunakan bahasa atau fikiran yang terjadi didalam individu itu sendiri dengan suatu subyek yang tidak tampak (misalnya Tuhan).Â
Metode self talk ini sangat efektif dalam proses self healing karena kita menjadi semakin mengenal diri, kita menjadi tahu apa yang kita butuhkan dan kita dapat menciptakan rasa cinta terhadap diri kita sendiri.
Berdialog dengan diri sendiri akan membuat kita menciptakan persepsi baru terhadap suatu konflik. Namun persepsi yang diciptakan itu sendiri tergantung bagaimana kita memandang suatu konflik tersebut.Â
Misalnya  saat usaha menjadi sepi karena terdampak Covid-19, kemudian kita melakukan komunikasi intrapersonal atau self talk kemudian kita memiliki pandangan positif terhadap konflik tersebut.Â
Bahwa usaha sepi bukan berarti kegagalan harus ada cara baru untuk tetap membangkitkan usaha agar tetap ramai.
Dengan menciptakan persepsi baik maka kita dapat berpikir dengan jernih dalam memilih solusi dari konflik yang terjadi. Dari persepsi positif tersebut kita dapat menciptakan stimulus yang positif juga.Â
Seperti contoh permasalah tadi akan memberikan stimulus untuk mengembangkan usaha melalui via online.
Untuk itu saat kamu mengalami permasalahan, cobalah untuk melakukan komunikasi dengan diri sendiri. Agar kamu bisa dapat memahami diri mu sendiri dan menciptakan persepsi dan stimulus yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H