Artikel ini mengulas efektivitas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis atau critical thinking siswa. Kemampuan berpikir kritis atau critical thinking digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Critical thinking sangat penting diterapkan pada mata pelajaran matematika, hal ini dikarenakan pelajaran matematika tidak hanya mengembangkan kemampuan dan keterampilan berhitung, melainkan kemampuan untuk memcahkan suatu permasalahan. Model ini melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah menggunakan pengetahuan yang telah mereka kuasai. Problem Based Learning (PBL) adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sebagai konteks, sehingga siswa dapat mempelajari cara berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis atau critical thinking peserta didik terutama pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan MC Taggart, dilaksanakan di SD Negeri Giwangan. Subjek penelitian melibatkan 29 peserta didik kelas V A. Pada siklus I, sebelum menerapkan PBL, Kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 55% dengan rata-rata nilai 67,75. Pada siklus II, ketuntasan klasikal meningkat menjadi 87% dengan rata-rata nilai 77,88 secara keseluruhan, model PBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H