Mahasiswa KKN 475 UMD UNEJ Bekerjasama dengan Pihak Desa Membangun Jamban untuk Program Kerja Sanitasi

          

Pasuruan, Jawa Timur -- Pada hari senin (25/7) Mahasiswa Kelompok 475 KKN UNEJ UMD Periode II Tahun 2021/2022 telah melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksankan dan menemui sebuah kesepakatan. Kesepakatan yang terbentuk yakni resmi kelompok 475 ini mengangkat program kerja sanitasi dan stunting. 

Sanitasi sendiri dapat diartikan menurut KBBI adalah usaha atau sebuah kegiatan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik dibidang kesehatan utamanya dalam lingkup kesehatan masyarakat dengan terciptanya lingkungan yang bersih. 

Program ini juga tidak terlepas dengan adanya program kerja kedua yakni stunting itu sendiri. Stunting memiliki arti dalam kajian kesehatan yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita (dibawah lima tahun) atau bisa jadi mengalami pertumbuhan yang lambat. 

Mengapa kedua hal ini di katakana berkaitan? Karena terciptanya kesehatan yang baik berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Apabila dari sanitasi air nya saja sudah memiliki masalah atau tidak mendukung kesehatan manusianya, maka yang terjadi kesehatan dari manusia khususnya anak-anak akan terganggu dan akhirnya membuat lambatnya pertumbuhan pada anak tersebut yang biasa disebut stunting. 

gambar 2: membantu proses pengiriman material (dokpri)

Minggu ke-2 KKN UMD ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang nantinya akan berpengaruh berjalannya program kerja kedepannya. Tahap perencanaan sebelum menjalankan program kerja yang telah disusun adalah membuat timeline kegiatan. 

Timeline memiliki tujuan yang sangat penting, dengan adanya timeline ini maka program kerja yang akan dijalankan menjadi lebih terarah dan tersusun dengan rapi. 

Selain melakuan diskusi timeline mahasiswa kelompok 475 KKN UMD juga melakukan survey di beberapa tempat yang nantinya akan memiliki kaitan denga sanitasi seperti contohnya sungai. 

Selain itu, untuk program kerja stunting mahasiswa kelompok 475 mencari informasi melaui kader-kader posyandu di setiap dusun mengenai jadwal posyandu. Rencana nantinya teman-teman akan membantu proses screening/ penimbangan dan pengecekan tumbuh kembang anak melalui posyandu ini.

Teman-teman KKN yang berasal dari rumpun kesehatan mengatakan "penentuan balita itu stunting atau tidak juga ditentukan dari screening tumbuh kembangnya, apabila kader salah melakukan pengukuran bisa jadi statement balita itu stunting atau tidak menjadi tidak akurat".

Program kerja dibidang sanitasi pada minggu ini mulai berjalan dan kegiatan pertama adalah pembangunan jamban (WC dan Septictank) bagi masyarakat yang belum memilikinya. Proses awal pembuatan jamban ini dimulai dengan melihat lokasi yang tepat di rumah tersebut. 

Selanjutnya, setelah menemukan lokasi yang tepat, dilakukan pengiriman bahan-bahan atau material yang nantinya digunakan untuk membangun jamban tersebut. 

Setelah semua tersedia, pembangunan jamban dimulai dengan di pantau langsung oleh Kepala Desa Pager yaitu Bapak Durajak serta Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) yakni Bapak Tejo. 

Disini peran Mahasiswa KKN UMD Kelompok 475 yaitu membantu proses pengiriman material, ikut memantau berjalannya pembangunan, serta mendokumentasikan jamban yang telah selesai dikerjakan. Saat minggu ini, per 1 Agustus 2022 telah dibangun 7 jamban siap digunakan.

                                                                                  

gambar 3: contoh Jamban siap pakai (Dokpri)