Ingatannya tentang kecelakaan tersebut akhirnya kembali sehingga membuat He Qiaoyan merasa bersalah. Dalam kondisi perasaan yang bilang "Aku tidak berhak bahagia" akhirnya He Qiaoyan mengiyakan permintaan Qin Yiyue untuk putus.
Qin Yiyue juga mengajak untuk putus bukan tanpa alasan. Karena kehadirannya akan mengingatkan He Qiaoyan pada kecelakaan yang menimpanya. Disini Qin Yiyue belum tahu kalau He Qiaoyan sudah mendapatkan ingatannya.
Menanggapi kalimat persetujuan He Qiaoyan, Qin Yiyue hanya bisa tersenyum tipis. Namun sorot matanya tidak bisa bohong kalau dia ingin menangis.
Disatu sisi, Qin Yiyue belum siap untuk mendengar kalimat tersebut karena dia memang masih begitu menyukai He Qiaoyan. Namun dia berusaha menghindar sebisa mungkin untuk kesehatan mental He Qiaoyan.
Saat Xiaobao akhirnya manggil 'Papa' ke He QiaoyanÂ
Setelah kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya, Xiaobao mengalami trauma dan tidak lagi mau bicara. Bahkan dengan He Qiaoyan yang membesarkannya, Xiaobao tidak bicara sepatah katapun.
Xiaobao mulai menunjukkan antusiasme setelah bertemu dengan dokter Qin. Singkat cerita, He Qiaoyan mempekerjakan dokter Qin karena Bao menyukainya.
Kata pertama yang diucapkan Bao adalah 'Mama". Dan kata tersebut ditujukan untuk dokter Qin. Namun saat Bao berhasil mengucapkan 'mama' rasanya belum begitu dramatis.
Moment harunya adalah saat akhirnya Xiaobao memanggil He Qiaoyan dengan sebutan 'papa'. Karena panggilan 'papa' ini pada akhirnya berarti banyak.
Setelah lancar berkomunikasi, hanya kepada He Qiaoyan Bao tidak mau bicara. Hal ini tentunya menjadi penantian tersendiri bagi He Qiaoyan. Karena bagaimanapun, dialah yang selalu bersama Bao sejak kecil.
Secara teknis, He Qiaoyan adalah orang yang membawa kedua orang tua Bao saat meninggal. Jadi panggilan 'papa' dari Bao seperti simbol maaf yang sangat melegakan bagi He Qiaoyan. Meski sebenarnya He Qiaoyan memang tidak bersalah, namun tetap saja perasaan bersalah dan sedihnya sangat besar.Â
***Â