Sebagai anak tengah, Aurora juga merasa kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Kurang perhatian bukan berarti tidak disayang yaa..
Ini melihat dari apa yang dia katakan kepada Angkasa dan Awan saat mereka sudah 'baikan'. Aurora mengatakan bahwa ayahnya jadi sering menelepon setelah dia kuliah di London.
2. Persahabatan yang Tulus
Dalam film ini kita juga disuguhkan kisah persahabatan yang tulus antara Aurora, Hani, dan Kit. Mereka bertiga merasa menemukan makna 'rumah' dalam persahabatan tersebut.
Poin dalam persahabatan mereka adalah menerima dengan tidak banyak bertanya. Aurora tidak banyak bertanya tentang masa lalu Hani yang menyakitkan. Juga Hani yang selalu mendukung apa yang Aurora lakukan selama itu baik.
Ditambah ada Kit yang menyempurnakan persahabatan mereka. Kit ada untuk Hani dan juga Aurora dalam berbagai situasi mereka.
3. Kisah Cinta yang Tulus dan Sederhana
Kalau poin yang terakhir ini bukan merujuk ke kisah cintanya Uurora sama Jem ya. Jem sudah jelas red flag dan karakternya ngeselin banget. Mendukung banget saat akhirnya Aurora memutuskan untuk pergi dari tempatnya Jem.
Cinta yang tulus dan sederhana dalam film ini dimenangkan oleh Kit. Dia adalah pria yang mendukung Urora saat dalam kondisi terburuknya. Dia juga dengan senang hati menerima Aurora untuk tingga bersama.
Jika kita lihat dalam film tersebut, jelas bahwa Kit tulus melakukan apapun yang membuat Aurora berkembang. Mulai dari mengajari Aurora kerja part time hingga mendukung untuk perkembangan kariernya.
Kit jelas beda dengan Jem yang mendekati Aurora hanya untuk dimanfaatkan. Bahkan sampai akhir, Kit hanya fokus untuk memberikan apa yang Aurora butuhkan.