Siapa nih yang masih bingung dengan julukan anak-anak raja dalam drama Under The Queen's Umberella? Tentu awalnya sedikit membingungkan karena raja punya banyak selir yang masing-masing punya satu putra. Ditambah lagi putra ratu ada lima orang. Biar nggak bingung lagi, yuk simak ulasan berikut :
Putra mahkota adalah anak raja yang akan menjadi penerus tahta kerajaan ketika raja wafat. Di urutan pertama yang paling berhak atas tahta putra mahkota adalah anak laki-lakinya ratu. Dalam drama Under The Queen's Umberella ini, anak pertama ratu adalah yang menempati tahta putra mahkota.
Dalam kesehariannya, putra mahkota dididik untuk menjadi seorang raja. Putra mahkota dalam drama ini juga memiliki sifat-sifat yang mendukung kedudukannya. Dia bijaksana, cerdas, dan sangat menghormati orang tuanya serta orang-orang disekitarnya.
2. Pangeran Agung
Putra pertama ratu secara sah akan menduduki tahta putra mahkota. Kemudian putra-putra ratu yang selanjutnya akan mendapat julukan pangeran agung. Dalam drama Under The Queen's Umberella, keempat putra ratu selain putra mahkota yang mendapat julukan putra mahkota. Mereka adalah pangeran agung Seongnam, pangeran agung Muan, pangeran agung gyesong, dan pangeran agung ilyeong.
Dalam pendikannya, anak-anak ratu selain putra mahkota memang tidak dididik untuk disiapkan sebagai calon raja. Hal ini untuk menghindari adanya perebutan tahta diantara mereka. Namun jika putra mahkota lengser, anak-anak ratu yang lain tetap berhak menggantikan posisi kakaknya. Dengan catatan, mereka memiliki kepantasan untuk posisi tersebut.
3. Pangeran
Terakhir ada julukan pangeran untuk anak-anak selir. Semua anak raja yang dari selir mendapat julukan pangeran. Sama dengan anak ratu, anak selir juga memiliki kesempatan untuk menduduki tahta putra mahkota. Dengan catatan sudah tidak ada anak-anak ratu yang bisa berada dalam posisi tersebut.
Dalam drama Under The Queen's Umberella, terlihat bagaimana ambisi para selir untuk menjadikan anak mereka sebagai raja. Segala cara mereka halalkan demi menyingkirkan putra mahkota yang sah. Karenanya anak-anak ratu terancam keselematannya. Terlebih disini tidak semua anak ratu memiliki ambisi akan tahta.
