Under The Queen's Umberella menjadi salah satu drama on going yang mencapai rating tinggi. Drama bergere sageuk dan dark comedy ini menyajikan kisah yang mampu memancing rasa penasaran penonton untuk terus mengikuti setiap episodenya.
Drama yang dibintangi Kim Hye soo ini mengambil latar pada era Joseon. Fokusnya adalah perjuangan ratu untuk melindungi kelima anaknya. Keinginan rau sebenarnya cukup sederhana. Ia hanya ingin anak-anaknya sehat dan bahagia.
Namun sebagai ratu, tentu tidak cukup untuk emlindungi anak-anaknya dengan keinginan sederhana tersebut. Bagaimanapun, banyak yang berusaha mencelakai ratu dan juga anak-anaknya. Maka ratu juga berusaha lebih keras untuk melindungi kelima anaknya. Berikut selengkapnya konflik utama dalam drama Under The Queen's Umberella :
1. Ambisi ibu suri untuk mengangkat anak selir menjadi raja
Dalam drama Under The Queen's Umberella, raja yang sedang berkuasa adalah anak seorang selir. Dahulu, selir ini menghalalkan segala cara agar anaknya bisa naik tahta. Karena masa lalunya, selir yang akhirnya menjadi ibu suri ini tidak ingin raja selanjutnya berasal dari anak ratu. Ambisinya adalah menjadikan anak selir yang akan naik tahta lagi.
Salah satu selir yang disokong ibu suri adalah selir Gwi In hwang. Saat pemilihan ratu, selir In hwang hampir terpilih namun silsilah keluarga membuatnya kalah dari ratu Im Hwa ryeong.
Anak dari selir Gwi adalah pangeran Uiseong. Sama dengan ibunya, pengeran Uiseong memiliki cara pikir yang jahat. Pangeran Uiseong berfikir bahwa tahta putra mahkota seharusnya adalah miliknya.
Maka ambisi ibu anak ini dimanfaatkan oleh ibu suri untuk menggulingkan ratu dan anaknya dari tahta putra mahkota. Ibu suri juga mendekati selir-selir lain untuk dimanfaatkan.
2. Putra mahkota yang terancam diturunkan dari tahta
Melihat konflik dari poin pertama, putra mahkota terancam kedudukannya. Sayang sekali karena putra mahkota adalah pemuda yang baik jujur, dan bijaksana. Dia pandai dan juga sangat sangat menyayangi ibu dan adik-adiknya.
Ancaman terhadap putra mahkota semakin kuat karena dia menderita penyakit hyeolheogwol. Dalam istilah kedokteran modern, penyakit ini disebut hemofilia. Jika terluka, maka darah akan sukar berjhenti. Putra mahkotajuga sering pingsan.
Jika penyakit putra mahkota semakin parah dan diketahui banyak orang, maka dia bisa dilengserkan. Bagaimanapun banyak kandidat lain yang bisa menggantikan posisi putra mahkota, utamanya anak-anak selir.
Bahkan meski putra mahkota dalam keadaan baik, orang-orang yang berambisi bisa menghalalkan segala cara untuk menggulingkannya. Di istana, perebutan kekuasaan memang selicik itu. Karena itulah ratu harus ekstra dalam melindungi anak-anaknya.
3. Anak-anak ratu yang 'bermasalah'
Ratu Im Hywa yeong memiliki 5 anak yang semuanya adalah laki-laki. Dari kelima anak ini, hanya anak pertama yang dididik menjadi putra mahkota. Aturan ini juga sebagai antisipasi agar adik-adiknya tidak berebut tahta kakaknya.
Putra mahkota menjadi anak ratu yang paling cerdas dan selalu membuat para gurunya terpukau. Sayangnya, keempat anak ratu yang lain tidak secemerlang putra mahkota.
Anak-anak ratu seringkali telat saat jam pelajaran dimulai. Beberapa bahkan harus dibangunkan oleh ratu agar tidak terlambat. Pangeran Agung Gyeseong bahkan suka secara diam-diam berdandan sebagai wanita.
Intinya adalah, keempat anak ratu bermasalah dan dicap sebagai 'berandal'. Namun aslinya mereka hanya anak-anak polos yang harus hidup dalam kultur istana yang keras. Mereka yang tidak berambisi akan tahta dipaksa bertahan dalam gempuran masalah yang mengancam nyawa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H