Dari drama Extraordnary Attorney Woo episode 14, aku mendapat pencerahan baru. Dalam episode kali ini ada kasus tentang penyalahgunaan merek dagang. Yang mana pisak pesaing berlaku licik sehingga pihak yang disaingi gulung tikar. Masalahnya adalah, pihak pesaing tidak bersaing dengan jalan yang benar.
Mi Haengbok gulung tikar karena dicurangi oleh Mi Haengun. Pihak mi hangeun mencuri resep dengan jalan mempekerjakan karyawan mi haengbok. Mi hangeun juga baru mengubah nama kedainya setelah masa pencurian resep.
Namun poin yang menjadi fokusku adalah karyawan mi haengbok yang direkrut mi hangeun. Tindakan yang dilakukan karyawan ini memang sebuah pengkhianatan. Tapi dalam hatinya, dia tidak masih sepenuhnya percaya bahwa m haengbok adalah pemilik resep original.
Dari kasus karyawan ini aku berfikir bagaimana caranya kita melakukan hal baru tanpa predikat berkhianat. Karena belakangan ini aku juga melakukan beberapa hal baru yang terindikasi pengkhianatan.
Menurutku pribadi hal ini bukan pengkhianatan. Karena aku melakukannya tanpa menyembunyikan fakta. Namun masalahnya adalah bahwa aku tidak bisa mengungkapkan keseluruhan alasan.
Aku sebenarnya dilema tentang mana hal yang harus aku teruskan. Dalam dilema ini, aku menemukan beberapa pemikiran berikut :
1. Jangan memulai diatas yang belum selesai
Sebenarnya nggak masalah juga sih kalau kita mengerjakan banyak hal. Cuma ya harus bisa bagi waktu. Kalau sampai jamnya tabrakan, maka opsinya adalah meninggalkan salah satu.
Masalahnya, terkadang kita dihadapkan pada aktivitas baru yang jadwalnya berbenturan dengan rutinitas lama. Dalam beberapa kasus, kita sama sekali nggak bisa skip aktivitas yang baru tersebut. Jadi ya kesannya jadi memulai diatas sesuatu yang belum selesai.
Kalau memang bisa diplanning sejak awal, harusnya selesaikan dulu baru menyambut yang baru. Karena tetap akan terhitung pengkhianatan saat kita tiba-tiba lebih fokus sama hal yang baru.