Tak terasa sudah memasuki hari terakhir di bulan Juli. Drama-drama kesayangan sudah separuh jalan dan sebentar lagi tamat. Kisah drama sudah berkembang kemana-mana, tapi mengapa kisahku tidak ? Itu yang selalu menjadi kegelisahanku.
Apakah hidupku berantakan ? Aku rasa tidak. Beberapa bulan terakhir jam tidurku memang berantakan. Tapi aku tetap menghabiskan malam-malam insomnia dengan produktif. Jadi saat jam 6 pagi aku otw tidur lagi, itu karena pekerjaanku sudah beres.
Sampai di akhir bulan, deretan target-target sederhana sudah tuntas. Namun tujuan besarku masih jauh. Masih butuh waktu berbulan-bulan lagi hingga target itu selesai. Mungkin hal itulah yang membuatku terus cemas meski telah melakukan banyak hal.
Tapi nggak papa, aku hanya perlu menyiapkan semangat baru untuk menyambut Agustus. Kebetulan bulan baru ini diawali dengan hari Senin. Hari yang pas untuk mulai mengerjakan target-target baru.
Reminder Juli
Tahun ini, Juli menjadi bulan paling dilematis. Ada hal baru yang ingin kucoba, namun ada hal yang membuatku harus tetap tinggal. Benar bahwa semua yang terjadi dalam hidup adalah hubungan sebab akibat. Dan hal dilematis bulan ini kuanggap sebagai akibat.Â
Namun yang membuatku kesal adalah karena penyebabnya bukan aku. Tapi nggak papa karena kita hidup saling terkait dengan orang lain. Terkadang kita memang harus menerima konsekuensi dari apa yang dilakukan orang lain.
Dari sini aku semakin menguatkan prinsip untuk tidak percaya pada siapapun, termasuk keluarga. Maksudku tidak percaya berlebihan dan selektif dalam mengambil setiap keputusan. Karena sekali kita lengah, dampaknya akan panjang.
Juli adalah bulan perelaan
Harusnya Juli menjadi bulan bersejarahku ditahun ini. Tapi ternyata justru menjadi bulan paling mengerikan. Lucu sekali memikirkan bahwa apa yang terjadi dalam hidupku adalah keputusan orang lain. Bukankah kita bebas menikmati setiap keputusan ?