Drama Twenty Five Twenty One episode 4 semakin menarik karena kisahnya juga semakin dalam. Baik hubungan antara Baek Yi jin dan Na Hee do maupun pasangan pendukungnya, semakin terjalin kisah-kisah yang menarik. Selalu ada hal-hal sederhana yang menjadi luar biasa lewat adegan dalam drama Twenty Five Twenty One ini.
1. Perasaanmu akan merasa lebih baik saat mengubah tragedi menjadi komedi
Banyak dari kita yang merasa sangat kecewa dan juga sedih saat bertemu dengan kegagalan. Atau juga saat sesuatu yang tidak baik menimpa diri kita, perasaan kita pasti tidak akan baik-baik saja.
Begitu juga yang terjadi dalam drama Twenty Five Twenty One episode 4 saat Yi jin gagal wawancara kerja. Yi jin sudah sangat berharap mendapatkan pekerjaan. Karena dia memang membutuhkan uang untuk melunasi hutang keluarganya.
Yi jin kecewa tentu saja. Namun Hee do itu berhasil mengubah cara pikir Yi jin, bahwasanya perasaan kecewa dan sedih seseorang akan terasa lebih baik saat tragedi itu diubah menjadi komedi.
Bukan dalam artian membuat tragedi itu menjadi bahan tertawaan. Namun menciptakan kebahagiaan agar kita bisa tertawa. Kalau sulit menciptakan kebahagiaan, tertawakan saja kegagalan tersebut. Setelah tertawa, kita pasti akan merasa lupa dengan beban yang baru saja menimpa kita.
2. Strategi itu penting
Terkadang kita terlalu bersemangat, namun lupa menyusun strategi. Kita asal melakukan banyak hal yang penting sudah berusaha. Namun ternyata, berusaha saja tanpa ada strategi adalah langkah yang salah.
Seperti yang terjadi pada Na Hee do dalam Twenty Five Twenty One episode 4. Hee do memang sangat bersemangat, bakan dia sampai latihan malam. Namun dia lupa bahwa seniornya melarang para junior untuk berlatih malam.
Dalam hal latihan Hee do memang telah berusaha lebih. Namun dalam hal strategi, dia belum bisa dikatakan benar. Karena biar bagaimanapun Hee do melakukan tindakan yang menentang seniornya. Karena itulah Hee do ditegur oleh pelatihnya.
Yang Chan mi, Pelatih Hee do, bukan sampai memarahi Hee do karena tidak memiliki strategi yang bagus. Tentu saja pelatih Yang tetap mendukung Hee do. Hanya saja, pelatih Yang memberikan sedikit gertakan agar Hee do juga berpikir akan strategi.
Selanjutnya strategi yang dilakukan Hee do membuat pelatih Yang merasa surprise. Dia tidak menduga Hee do akan berlaku sedemikian rupa. Sekaligus juga bangga karena Hee do memiliki cara yang brilian.
Dilarang berlatih malam oleh seniornya, Hee do tidak menyerah. Dia justru membuat acara agar pelatihnya bisa ikut pelatihan malam. Tentu saja sang senior Hee do tidak ingin latihan malam. Karena selama ini alasannya memarahi junior yang latihan malam adalah agar para junior tidak lebih mahir dalam ber-anggar.
3. Biarkan saja jika berakhir demikian
Seseorang pasti pernah menyimpan kekhawatiran akan sesuatu yang dijalaninya. Misal apakah dia akan selalu dalam kesuksesan yang sudah diraih, apakah dia akan bisa meraih impian, dan semua kekhawatiran yang lain tentang hal-hal yang akan dicapai maupun yang sudah dicapai.
Seperti yang dialami tokoh Ko Yu rim dalam drama Twenty Five Twenty One episode 4. Disini Yu rim merasa khawatir jika medali emas yang pernah diperolehnya adalah yang terakhir. Sebagai anak yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dia ingin mendapatkan kesuksesan yang lebih dan berlanjut
.
Kekhawatiran seperti ini memang sering terjadi pada orang-orang yang sedang meraih impiannyanya. Namun mari belajar dari Hee do tentang bagaimana bersikap optimis. Lakukan saja hal-hal itu dengan bahagia dan rasa suka penuh. Maka kesuksesan akan mengikuti di belakang.
4. Meskipun kamu takut jangan perlihatkan hal itu
Setiap orang pasti pernah menyimpan rasa takut dalam menghadapi hal-hal dalam hidupnya. Bahkan orang-orang yang tampak berani, terkadang mereka menyimpan banyak ketakutan di balik kekuatan penuh dalam memberanikan diri.
Dalam drama Twenty Five Twenty One episode 4, kita belajar dari pelatih Yang. Dia mengatakan kepada Hee do agar tidak takut dalam pertandingan. Bahkan meskipun takut, Hee do tidak harus menampakannya.
Aku suka cara pelatih Yang dalam menyemangati Hee do. Bahwa lawan Hee do nanti tidak ada yang sebaik pelatih Yang. Karena setelah bertanding dengan pelatih Yang, Hee do kalah selisih 6 poin.
Disini pelatih Yang berusaha menguatkan mental Hee do. Bahwa dia harus berani dan tidak takut menghadapi lawan-lawannya.
5. kekuatan mental terbaik adalah saat seseorang terbiasa kalah dan gagal
Banyak orang takut menghadapi kegagalan. Mereka takut kecewa setelah berusaha maksimal dan akhirnya tidak berhasil. Namun sebenarnya kegagalan itu tidak masalah. Justru untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus mengumpulkan banyak kegagalan dalam pengalamannya.
Dalam drama Twenty Five Twenty One episode 4 sendiri, kita belajar dari tokoh Hee do. Bahwasanya dalam sejarah anggar, Hee do telah mengalami banyak kegagalan dalam pertandingan. Namun lewat kegagalan ini, Hee do justru mempunyai pengalaman paling banyak.
Katakanlah kegagalan ini diibaratkan sebagai anak tangga. Maka semakin banyak kegagalan yang terjadi, semakin tinggi posisi kita jadi. Jangan khawatir untuk gagal karena akan menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Seseorang yang terbiasa gagal dan menerimanya sebagai sebuah kenyataan, maka kekuatan mentalnya akan membaik. Dengan begitu seseorang tidak akan takut untuk mencoba. Dan itulah kekuatan mental terbaik yang pernah ada.
***
Demikian 5 poin menarik dari drama Twenty Five Twenty One episode 4. Yang jelas, selain chemistry yang bagus, drama ini juga menyajikan beragam pelajaran kehidupan. Selain itu banyak adegan komedi yang sangat menghibur dan juga sinematografi yang sangat indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H