Dalam drama Twenty Five Twenty One ikatakan bahwa Yi jin merindukan masa-masa umur 18. Dia merindukan kekhawatiran pada masa itu di umur 18. Diantaranya adalah tugas-tugas dari guru, senior di ekstrakurikuler dan hal-hal ringan lainnya. Namun saat berada di usia 22 yang dikhawatirkan Yi jin menjadi lebih rumit, tidak hanya sekedar tugas dari guru saja.
8. Momen bahagia bisa diciptakan dengan cara sederhana
Banyak sekali orang yang berjuang untuk mencari kebahagiaan. Namun di ujungnya mereka justru menemukan ruang hampa, terasa kosong, dan segala hal yang bernuansa negatif.
Dalam drama Twenty Five Twenty One, aku belajar bahwa bahagia itu sederhana. Hee do mengajarkan pada Yi jin bahwa hanya bermain air keran saja bisa menjadi momen yang sangat menyenangkan. Jadi tergantung bagaimana cara pikiran kita untuk menyikapi.
Setiap situasi dalam hidup dirancang rumit. Namun pikiran kita bisa menyederhanakannya. Kita tidak harus menuruti semua yang diminta oleh keadaan yang ada. Kita bisa mencari poin-poin kecil yang bisa kita gunakan untuk berbahagia.
***
Demikian poin-poin menarik dari drama Twenty Five Twenty One episode 2. Di episode 2, drama ini sudah semakin menarik. Di samping itu juga semakin membuat penasaran tentang apakah Hee do dan Yi jin pada akhirnya akan menikah. Karena anak dari Hee do marganya 'Kim' sedangkan Yi jin arganya 'Baek'.
Bagaimanapun ending dari drama Twenty Five Twenty One ini, mari kita nikmati alurnya terlebih dahulu. Karena drama ini penuh dengan pelajaran hidup, momen-momen berharga, dan semua hal menyenangkan yang bisa kalian nikmati. Selamat menonton selamat penasaran juga dengan ending drama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H