Drama genre hukum juga pasti membawa penonton menyaksikan adegan di ruang persidangan. Dan scene ruang sidang biasanya juga tidak hanya sekilas. Karena adu argumen dan bukti dari jaksa dan pengacara pasti dijabarkan dengan detail.
Dan yang terpenting adalah persoalan etika persidangan. Jadi adegan di ruang sidang juga dibuat secara totalitas. Misal etika ketika hakim memasuki dan meninggalkan ruang sidang, maka seluruh peserta sidang harus berdiri sebagai tanda penghormatan.
Selain itu telepon genggam juga harus dimatikan dalam ruang sidang. Ingat di drama One Ordinary Day ketika ponsel pengacara Seo bergetar saat sidang sedang berlangsung ? Kemudian pengacara Seo menyebutkan bahwa hal ini termasuk kesalahan.
Ada lagu aturan-aturan kecil yang juga harus dipenuhi. Seperti harus duduk dengan tegak dan sopan, tidak boleh makan ataupun minum, dan juga meminta izin terlebih dahulu kepada majelis hakim saat hendak melakukan rekaman.
3. Hubungan polisi dan kejaksaan
Sudut pandang dalam drama genre hukum juga berbeda-beda. Ada yang dari sudut pandang jaksa, pengacara, polisi, dan juga sudut pandang korban serta terdakwa. Sudut pandang yang terakhir biasanya lebih menyeluruh, karena baik polisi, jaksa, dan pengacara akan terlibat dalam sudut pandang sama rata.
Sederhananya polisi adalah yang pertama menemukan kasus. Dalam kepolisisn sendiri, kasus akan diselidiki lebih lanjut oleh polisi yang berpangkat detektif. Jadi polisi fokusnya adalah mengejar penjahat atau pelaku yang memiliki andil dalam kasus.
Setelah menemukan cukup bukti dan akan dibawa ke persidangan, polisi membutuhkan jaksa sebagai penuntut. Jadi di lingkup persidangan, jaksalah yang akan membacakan serta memberi tuntutan kepada terdakwa. Jadi intinya polisi dan jaksa berada dalam satu garis lurus.
4. Peran pengacara dan jaksa
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa jaksa dan polisi berada dalam satu garis lurus. Dalam berjalannya kasus, jaksa dapat juga menggali informasi dan juga bukti secara lebih lanjut.
Kemudian peran pengacara adalah membela terdakwa yang dituntut oleh jaksa. Peran pengacara disini adalah membela kliennya, yaitu terdakwa, agar jangan sampai terbukti bersalah atas tuntutan jaksa. Caranya sama, yaitu pengacara juga harus menggali informasi dan bukti agar dapat mengungguli bukti yang dikumpulkan oleh jaksa.