Novel Selamat Tinggal menjadi karya best seller Tere Liye yang kesekian. Novel setebal 350 halaman ini diterbitkan pada tahun 2020, tepatnya bulan November. Terpantau hingga pertengahan tahun 2021, novel dengan tokoh utaman bernama Sintong Tinggal ini telah dicetak ulang sebanyak tujuh kali.
Memiliki judul 'Selamat Tinggal' yang terkesan mellow, jangan salah karena ternyata novel ini kisahnya tentang sindiran. Jika kalian mengikuti perkembangan tulisan Tere Liye di halaman facebook, maka akan kalian temui bahwa Tere Liye secara rutin menulis tentang gerakan menolak produk bajakan, utamanya novel. Hal ini mengingat bahwa diranah novel dan juga banyak buku pelajaran, yang laris manis adalah produk bajakannya.
Kembali ke novel 'Selamat Tinggal'. Jadi novel ini sekaligus merangkum maksud dari tulisan seputar bajakan yang ditulis Tere Liye di halaman facebook resminya. Jika kita baca novel ini sampai tuntas, akan kita dapati kenyataan bahwa industri bajakan itu sangat jahat. Mereka merampas hak pemilik paten original.
Jadi kalau dibahas secara garis besar, produk bajakan adalah curian. Kalian tentu dapat menyimpulkan sendiri bagaimana aspek-aspek yang beredar di sekitar barang curian.
Dalam Novel Selamat tinggal sendiri, segala sesuatu tentang bajakan telah diulas secara mendalam. Dan yang menjadi topik utaman dalam novel ini adalah pada ranah buku bajakan. Berikut rangkumannya :
1. Ciri buku bajakan
Tanpa kita teliti secara mendalampun, buku bajakan dan orisinil memiliki perbedaan yang sangat jauh. Utamanya dari segi harga. Buku bajakan jelas dijual dengan harga sangat murah, bahkan untuk kategori buku best seller hanya dijual dengan setengah harga.
Loh kan lumayan dapat harga murah ? Eits tunggu dulu. Rumus umum dalam dunia jual beli adalah harga membawa kualitas. Jadi mengapa buku bajakan murah ya karena kualitasnya jauh dari memadai. Dari segi kertas mereka buram, cetakan tulisan juga tidak rapi, belum lagi ditambah dengan jilidan yang mudah lepas.
Satu lagi ciri buku adalah dijual secara bebas di marketplace. Jadi kalau membeli secara online, memang pembeli tidak bisa meraba apakah buku itu bajakan atau orisinil. Namun patokan pertama adalah harga. Jika kategori buku best seller dijumpai dengan harga miring, setengah atau bahkan lebih dari harga asli, fiks itu bajakan.
Kecuali memang ada diskon dari tempat penjualan resminya. Tere liye sendiri juga kerap memberikan diskon untuk novel-novel karyanya. Tentu saja diskon ini melalui marketplace resmi yang terpercaya.