Smiling depression sendiri bukan sikap yang baik, karena dibalik image tegar yang ditampilkan, mereka adalah pribadi yang rapuh dan bahkan rentan merencanakan bunuh diri.
Maka sebaiknya jujur dengan apa yang dirasakan. Jujur disini bukan berarti sedih berlebihan untuk menarik simpati orang lain.
Dengan jujur pada apa yang dirasakan, orang-orang disekitar akan memberikan dukungan. Dan dari dukungan ini seseorang akan mendapatkan motivasi hingga hatinya mudah terbuka untuk memaafkan.
3. Introspeksi diri
Untuk memaafkan orang lain, kita merasa sulit karena berfikir kesalahan orang tersebut sangat besar. Begiti besar sampai kita berfikir maaf adalah kata yang tidak akan bisa terucap.
Namun jika kita menggali lebih dalam pada diri kita, akan kita temukan fakta bahwa kita juga tidak luput dari kesalahna. Tanpa sadar, mungkin kita juga pernah melakukan kesalahan yang sama.
Intropeksi diri lebih ke upaya menemukan fakta bahwa pada dasarnya setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Jadi lihatlah lebih dalam pada diri kita sebelum mremutuskan untuk membenci alih-alih memaafkan.
4. Berhenti menyalahkan diri sendiri maupun orang lain
Saat orang lain melakukan kesalahan, maka diri kita secara otomatis akan menyalahkan. Karena apa ? Kita sebagai manusia selalu membutuhkan kambing hitam untuk setiap permasalahan.
Namun cobalah berfikir bahwa setiap kesalahan adalah sesuatu yang memang bisa terjadi kapan saja. Dalam artian, kita berusaha membawa hati pada sebuah penerimaan dengan pengertian yang bijaksana.
Tidak menyalahkan orang lain bukan berarti kita membenarkan tindakan salah yang dilakukan orang lain. Namun lebih ke mendamainakn pikiran. Karena bagaimanapun kita tidak bisa menghakimi seenaknya apa yang orang lain lakukan.