Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Hymn of Death", Ironi di Balik Akhir Bahagia yang Dipilih

4 September 2021   11:49 Diperbarui: 4 September 2021   12:07 13828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: @kdramas_world

Menonton drama ini saya teringan dengan kisah romeo juliet. We know mereka memiliki akhir tragis yang melegenda. Kisah karangan William Shakespeare ini memang menjadi sejarah yang masih kerap diperbincangkan.

Beberapa drama korea juga memiliki ending yang tidak bahagia, salah satunya yaitu The Hymn og Death. Drama yang dibintangi Lee jong suk dan Shin Hye sun ini memiliki ending sekaligus cerita yang lumayan menguras air mata. Tokohnya sendiri yang memutuskan untuk memberi akhir 'tragis' pada kisah mereka. Berikut alasan mengapa mereka memilih ending bunuh diri :

1. Pertemuan yang berharga

Pertemuan Kim Woo jin dan Yun Sim deom di Tokyo adalah moment yang berharga. Mengapa ? Karena saat itulah keduanya sama-sama menemukan kebahagiaan masing-masing. Juga orang yang akan saling support untuk impian masing-masing.

Sim deok sangat mendukung minat Woo jin dibidang sastra. Yang mana minat Woo jin ini ditentang oleh orang tuanya. Dengan Sim deok, Woo jin merasa menemukan kembali harapan hidupnya.

2. Ketika waktu tidak menyembuhkan luka

Setelah Yun Sim deok mengetahui fakta bahwa ternyata Kim Woo jin sudah menikah, dia patah hati. Mereka juga akhirnya berpisah karena masing-masing telah menyelesaikan studinya di Tokyo. Mereka berpisah tanpa Woo jin yang mencoba mempertahankan Sim deok.

Sebenarnya Woo jin ingin egois dengan perasaannya. Namun saat itu dia memilih melepaskan Sim deok untuk kemudian menjalani hidup masing-masing. Mereka berpisah dengan perasaan masing-masing yang sudah terlanjur dalam.

Mereka kemudian berpisah dalam waktu yang cukup lama. Meski sama-sama berada di Korea mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Woo jin dengan bisnis keluarganya dan Sim deok dengan karir menyanyinya yang juga dia merupakan tulang punggung keluarga.

Hingga suatu hari setelah bertahun-tahun kemudian, mereka dipertemukan kembali. Dahulu Sim deok pernah meminta Woo jin datang saat Sim deok menyanyi ditempat impiannya. Dan hari itu Woo jin benar-benar datang ketika mengetahui beritanya dari surat kabar.

Maka tersambutlah kerinduan yang mereka coba musnahkan. Sekian tahun berlalu dan mereka tidak bisa melupakan rasa suka masing-masing. Nyatanya selama waktu itu mereka saling merindukan.

Waktu tidak membuat perasan mereka memudar, juga tidak mengikis rasa yang telah mereka tanam. Justru mereka semakin terikat dengan simpul rinu yang akhirnya bersatu.

3. Sama-sama memiliki rasa yang demikian dalam

Saya pribadi meski telah berulang-ulang menonton drama ini tetap tidak bisa menyelami seberapa dalam rasa yang mereka miliki. Mungkin karena memang tidak setiap orang bisa terlibat perasaan yang sangat dalam.

Yang jelas perasaan yang sangat dalam seperti yang dirasakan Woo jin dan Sim deok nyata adanya, meskipun presentasenya hanya satu diantara sekian banyak. Apakah kalian pemilik perasaan semacam ini juga ?

4. Mereka tidak menyediakan opsi lain

Mungkin banyak diantara penonton termasuk saya pribadi yang brpikiran kenapa harus berakhir bunuh diri. yang disayangkan tentu saja karena keduanya adalah orang-orang yang penuh potensi. Woo jin dengan kemampuan sastranya yang sangat baik dan Sim deok dengan suara indahnya. Mereka adalah orang-orang yang akan memiliki masa depan menjanjikan dengan bakat yang mereka miliki.

Namun ketika itu memang tidak mudah. Woo jin dengan karya sastranya yang bertema mencintai negara banyak mendapat halangan dalam berkarya. Kerap karyanya dicekal karena dianggap melawan pemerintah.

Maka otomatis ayah Woo jin yang seorang pebisbis sukses ambil tindakan untuk putranya. Dilarangnya Woo jin berkecimpung dalam sastra dan fokus pada bisnis keluarga.

Sedangkan Sim deok meskipun memiliki suara yang indah terhalang dengan upah menyanyi yang masih belum seberapa. Hingga akhirnya dia terjerat kasus yang mana harus membuatnya menggadaikan kemampuan dengan haga dirinya. Tentu saja dia akan memperoleh upah, namun bertentangan dengan nuraninya.

Dalam posisi ini, baik Woo jin maupun Sim deok sama-sama terpojok dengan keinginan orang lain. Mereka sama-sama tidak bisa bebas melakukan apa yang mereka sukai terlebih apa yang mereka inginkan.

Juga untuk kisah cinta mereka yang mendapat pertentangan. Fiks mereka tidak bisa bersama sedalam apapun perasaan yang mereka miliki.

Mereka juga manusia yang akan merasa lelah jika keadaan terus memojokkan mereka. Maka Woo jin dan Sim deok memilih untuk bunuh diri. meskipun terkesan tragis, namun itulah akhir bahagia yang mereka pilih. Mereka toh bunuh diri secara sukarela.

***

Terlepas dari masuk akalnya alasan Woo jin dan Sim deok untuk mengakhiri kisah mereka dengan cara yang 'tragis', dalam kehidupan nyata sebaiknya jangan dijadikan contoh. Seberapun sakitnya luka yang kita miliki, pasti ada akhir bahagia yang lebih masuk akal daripada bunuh diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun