Bagi kalian yang sudah menonton series Move to Heaven, tentu sudah tidak asing lagi dengan sindrom yang satu ini, Asperger syndrom. Han Geu ru, tokoh utama dalam drama ini adalah penderita asperger syndrom.
Dalam series Netflix 10 episode tersebut, dikisahkan Han Geu ru mulai menampakkan gejalanya sejak kecil. Yaitu kenyataan bahwa Geu ru tidak mau bicara, padahal pendengaran dan organ vokalnya dalam keadaan normal.
Menurut dokter hal ini berasal dari kondisi psikologisnya yang tidak biasa. Atau juga bisa disebabkan oleh 'kecelakaannya' sewaktu kecil. Yang mana dia tergeletak dalam tangki air di musim dingin dalam waktu lama. Bisa jadi kondisi ini berpengaruh terhadap sarafnya.
Jadi dicarilah alternatif lain untuk berkomunikasi dengan Geu ru, yaitu menggunakan bahasa isyarat. Dan secara 'ajaib' Geu ru dapat merespon melalui bahasa isyarat. Setelah itu barulah dia mau bicara, namun hanya pada topik spesifik.
Apa itu Asperger syndrom ?
Asperger syndrom berbeda dengan autisme, yang mana penderita autis gejalanya lebih parah. Penderita autis mengalami kesulitan dalam hal kecerdasan dan juga bahasa. Sedangkan penderita asperger dapat belajar dan memproses bahasa dengan mudah. Secara garis besar penderita asperger memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial.
Asperger syndrom sendiri ditemukan pertama kali oleh Hans Asperger pada 1941 lalu. Kemudian pada tahun 1981, sindrom ini resmi menjadi diagnosis medis.
Dilansir dari Nationwide children's, kebanyakan penderita asperger syndrom adalah laki-laki. Disebutkan bahwa anak laki-laki memiliki peluang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan. Itulah mengapa dalam series ini tokohnya juga diambil anak laki-laki.
Bagaimana ciri atau gejalanya ?
1. Mengalami kesulitan dengan interaksi sosial
Ketika memiliki suatu maksud atau keinginan, Geu ru tidak dapat menyampaikannya dengan jelas. Sehingga orang bersangkutan yang diajak berkomunikasi terkadang bisa salah paham, apalagi orang yang baru bertemu.