Drama Korea terkenal dengan kisah-kisahnya yang unik, menarik dan tentu saja membuat penonton ikut terbawa suasana.Â
Selalu manarik untuk menonton episode demi episode sampai nggak sadar kalau waktu harus membuat beranjak. Selain itu penikmat drakor juga punya kebiasaan-kebiasaan tertentu, berikut diantaranya :
1. Maksain nonton sepanjang malam padahal harus bangun pagi
Kisah drama itu candu. Meski awalnya nggak minat, kalau alurnya bagus dan terlebih kalau relate dengan kehidupan, rasanya perasaan langsung terbuai dengan kisah yang disajikan. Seketika rasanya ingin terus menonton sampai ending.
Niatnya nonton satu episode saja kemudian tidur. Tapi setelah episode pertama tamat penasaran sama kelanjutannya dan ditontonlah episode dua. Setelah itu "Satu episode lagi deh", terus seperti itu sampai nggak nyadar sudah sampai  episode belasan.Â
Tapi, nanti ujung-ujungnya "Sekalian tamat aja deh, nanggung tinggal dikit". Maka jadilah semalaman lembur nonton drakor. Bangun paginya ? wassalam.
2. List drama lebih numpuk daripada tugas
Kembali pada teori bahwa drama itu candu. Setiap satu judul drama pasti akan nambah koleksi bias. Entah itu hanya satu atau bahkan semuanya.Â
Nah, dari kenal bias baru inilah kemudian ngelist drama-dramanya si doi baru. Begitu terus entah kapan habisnya. Belum lagi list drama on going yang juga melambai-lambai. Tugas ? Skip dulu. Tapi tetap jangan lupa mengerjakan ya, ingat tugas adalah prioritas.
3. Alur cerita tidak sesuai dengan ekspektasi
Tidak semua drama dapat memenuhi ekspektasi penonton secara keseluruhan. Hal ini sebenarnya kembali pada selera masing-masing juga. Karena drama yang menurut A sangat bagus, bisa saja B mengatakannya biasa saja.
Namun ada beberapa drama yang awal kisahnya sangat menarik. Namun semakin ke belakang ceritanya semakin flat dan membosankan.
4. Lagi seru-serunya nonton tiba subtittle hilang
Tidak semua orang bisa menikmati drama dengan akses premium atau berbayar. Beberapa mengandalkan situs penyedia drama dengan akses gratis seperti Telegram, Viu dan Youtube. Disini kelemahannya adalah terjemahan terkadang tidak muncul.Â
Parahnya kalau hal itu terjadi pada percakapan penting. Kadang juga terjemahannya tidak sesuai dialog. Misal ketika dialognya A tapi terjemahannya B. Tidak terlalu mengganggu sebenarnya, karena tidak sampai mempengaruhi perubahan makna kalimat secara keseluruhan.
5. Penasaran sama endingnya tapi nggak pengen tamat
Beberapa drama memiliki kisah yang luar biasa. Romantis iya, lucunya dapat, chemistry antar pemain bagus dan setumpuk poin plus yang membuat penonton tidak rela skip meski sedetik. Tipe-tipe drama yang seperti ini membuat penonton enggan dipisahkan dengan ending.
6. Nggak suka alurnya tapi maksain nonton karena aktor/aktrisnya
Saya dulu pernah jadi penggemar berat Park Seo joon. Jadi semua dramanya entah yang dia sebagai pemeran utama, second lead atau hanya figuran saya tonton semua.Â
Bahkan ketika ada drama yang saya tidak suka alurnya juga tetap maksain nonton sampai tamat. Ya itu dia, hanya demi menonton Park Seo joonnya.
7. Bete karena antagonisnya menang terus
Tidak afdhol rasanya kalau drama tidak menyajikan tokoh antagonis. Mereka adalah tokoh-tokoh meresahkan yang membuat penonton tidak tenang sepanjang cerita.Â
Yang lebih bikin kesel lagi kalau antagonisnya menang terus. Ada aja akalnya untuk berbuat licik dan menjatuhkan.
8. Nangis karena kisahnya yang nyesek banget
Selain drama yang sengaja didesain mengandung bawang, beberapa kisah umum terkadang juga mengundang air mata.Â
Entah itu kisah percintaan, perjuangan, keluarga atau tema apapun bisa membuat penonton berlinang air mata. Adegan-adegan sederhana pun terkadang juga cukup menyentuh.
9. Kesel karena pemeran ceweknya jual mahal terus
Beberapa drama memiliki kakakter wanita yang badas dan lebih mewah dari pemeran cowoknya. Mereka biasanya digambarkan sebagai wanita yang kuat, tangguh dan mandiri.Â
Tipe-tipe seperti ini katakanlah tidak membutuhkan laki-laki. Jadi kalau karakter cowonya ngejar, mereka masih cuek atau kadang malah merasa terganggu.Â
Kenapa kesel ? Ya kalau cowoknya tipe good boy dan sungguh-sungguh kan sayang dianggurin terus. Tapi perempuan memang harus jual mahal sih, maksudnya tidak asal melabuhkan hati pada sembarang pria.
10. Ending yang tidak sesuai harapan
Tidak semua ending drama dapat memuaskan penonton. Karena versi penonton ending bahagia adalah jika pemeran utamanya bersama dalam kebahagiaan dan tidak meninggalkan pertanyaan.Â
Namun ending baik versi drama adalah dikembalikan pada judul. Jadi ending tidak selalu membuat tokoh utama bersatu dalam kebahagiaan. Endingnya fokus menyelesaikan permasalahan seputar  judul dan kisah percintaan terkadang hanya sebagai bumbu drama.
11. Ada drakor yang tidak sesuai selera tapi nanggung karena terlanjur nonton, jadi lanjut sampai habis
Terkadang spoiler bertebaran mengatakan kalau dramanya sangat bagus, tapi nyatanya kalau ditonton zonk. Kemaren saya juga menonton drama yang menjadi top rekomen.Â
Katanya drama ini mengundang air mata sepanjang cerita dan kisahnya pasti bikin susah move on. Tapi nyatanya sepanjang 16 episode saya justru banyak skip dan merasa kisahnya biasa saja.Â
Namun saya ada terharu sampai menangis sekali di episode terakhir. Aslinya memang bagus sih, namun secara genre tidak sesuai dengan selera saya. Jadi tetap kembali pada selera masing-masing ya.
12. Terpapar second lead syndrom
Banyak drama yang memiliki second lead yang menawan. Katakanlah kemaren seperti dalam drama Start Up yang mana penonton lebih banyak berada di tim Han Ji Pyeong sang second lead.Â
Hal ini karena memang karakter second leadnya lebih bersinar, juga karena karakter Ji pyeong yang good boy. Selain itu second lead syndrom juga dapat terjadi ketika pemerannya serbuk berlian semua.
13. Terus terngiang-ngiang dengan kisahnya
Beberapa drama akan membuat penonton baper to the bone karena kisahnya. Entah itu sangat manis, sangat menyentuh atau kadang karena sangat relate dengan kehidupan sehari-hari.Â
Terkadang adegan-adegan tertentu akan membuat penonton terngiang-ngiang dalam jangka waktu tertentu.
14. Perasaan ikut campur aduk
Menonton drama terkadang perasaan ikut menyatu dengan kisah drama. Seakan-akan ikut mengalami apa yang dirasakan para tokohnya. Jadi kalau kisahnya lagi happy jadi mood booster dan kalau kisahnya sedih ikut melow.
15. Hidup berasa hampa ditinggal drama kesayangan tamat
Mengikuti drama on going itu seru karena banyak teman ghibah. Juga tidak akan menyita waktu karena dramanya tayang seminggu satu atau da kali.Â
Kadang sedih juga kalau drama kesayangan tamat. Biasanya nungguin tapi sudah tidak lagi. seperti ada yang hilang apalagi kalau karakter-karakternya adalah kesayangan kita.
***
Demikianlah berbagai perasaan yang dirasakan oleh penikmat drama Korea. Terkadang sampai menunda makan dan ini itu karena keasyikan nonton.Â
Adakah diantara kalian yang seperti itu? Kalaupun iya tapi sebaiknya tetap tidak berlebihan. Pastikan ada batasan antara real life dan dunia hiburan agar keseimbangan hidup tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H