Yang pertama karena seringnya Jae eon dan Na bi 'bersilaturahmi'. Dalam drama Korea memang umum terdapat adegan 'silaturahmi'. Jika frekuensinya hanya satu dua maka akan terkesan manis dan membuat penonton ikut terhanyut.Â
Namun jika terlalu sering, katakanlah rasa manisnya sudah hilang. Karena biasanya first kiss dalam drama korea menjadi puncak romantisme yang cukup dinanti. Dan drama Nevertheless bahkan sudah menyajikannya sejak episode kedua.
Dan kalau dipikir-pikir Jae eon dan Na bi sudah banyak mengalami hal indah di awal -- awal episode. Takutnya akan ada ending tidak baik untuk pasangan ini. berkaca pada drama-drama sad ending seperti Moon Lovers, awal drama yang disajikan adalah kebahagiaan. Kemudian semakin akhir hingga ending cukup menguras air mata.
Dan yang kedua adalah karakter Park Jae eon yang membuat citra Song Kang sedikit ternodai. Dalam drama-drama sebelumnya terlebih Navillera, Song Kang memerankan karakter yang baik dan tidak neko-neko. Namun di Nevertheless dia harus menjadi playboy cap kupu -- kupu yang mempermainkan hati wanita. Tentu saja tidak masalah karena hanya drama. Namun sebagai aktor, citra karakter yang dibawakannya pastilah akan melekat di ingatan penggemar. Terlebih Nevertheless sendiri adalah drama yang cukup populer.
Conclusion
Terlepas dari strength dan weaknessnya drama ini, Nevertheless tetap recommended bagi kaum tersongkang-songkang. Kisahnya juga relate dengan kehidupan sehari-hari sehingga tidak over imagination. Penonton akan merasa dekat denga adegan-adegan yang disuguhkan, terlebih Nevertheless memang drama seputar anak muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H