Meskipun suka membaca, saya bukan pengoleksi buku. Sejak kecil sampai sekarang saya hanya punya beberapa buku bacaan. Selebihnya yang menumpuk adalah buku tulis dan buku pelajaran sekolah yang biasanya memang wajib dibeli. Alasan saya tidak mengoleksi banyak buku bacaan bukan karena tidak ingin, melainkan tidak mudah kala itu untuk mendapatkan buku bacaan. Dan kini ketika saya dapat mendapatkannya dengan mudah, saya terlanjur terbiasa denga kebiasaan meminjam.
Sejak kecil saya suka membaca apa saja. Tidak peduli apakah saya mendapatkan manfaat atau tidak dari apa yang saya baca.Â
Memasuki SD saya mulai mengenal buku bacaan dari perpustakaan sekolah. Sayangnya selama beberapa tahun saya hanya bisa memendam keinginan untuk membaca deretan buku yang berjajar di rak perpustakaan. Karena untuk meminjam buku minimal sudah harus kelas 4 Sd kalau tidak salah ingat. Dan setelah saya cukup umurpun, tidak bisa membaca buku sesuka hati, karena peminjam dan pengunjung perpustakaan diatur dengan tertib.
Tiba di masa SMP saya mulai mengenal novel dan menyukai ragam ceritanya dari yang receh sampai yang penuh makna kehidupan. Sayangnya pada masa ini akses saya menuju novel amat terbatas. Tidak tersedia banyak novel di perpustakaan sekolah saya. Juga tidak bisa bebas pergi ke perpustakaan daerah atau rumah pintar karena saya tinggal di pondok yang membuat akses keluar masuk saya amat terbatas. Terus seperti ini hingga saya lulus SMA. Selama enam tahun itu sumber novel bacaan saya sepenuhnya berasal dari pinjaman.
Baru setelah memasuki dunia perkuliahan saya mendapatkan akses bacaan tak terbatas. Saya bisa mencari buku dimanapun saya suka. Selain itu saya dapat mengakses bacaan melalui internet juga. Sekedar informasi bahwasanya saya mulai akrab dengan internet baru ketika mulai kuliah. Dan berbeda kondisinya ketika dulu saya berburu buku bacaan, sekarang justru harus berburu waktu luang untuk membaca buku.
So, beruntunglah kalian yang punya waktu luang beserta setumpuk bacaan yang siap dinikmati, itu surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H