Penthouse season 2 resmi berakhir setelah menayangkan episode terakhirnya pada jumat 2 April. Seperti telah dikonfirmasi bahwa Penthouse baru akan berakhir setelah season 3, maka tidak heran apabila ending Penthouse season 2 masih menyisakan teka-teki. Meski rencana balas dendam telah terlaksana namun masalah baru justru muncul di penghujung episode. Maka jelas sudah bahwa drama ini akan membuat penonton sakit kepala dalam 1 season lagi.
1. Joo Dan tae tidak benar-benar tamat
Joo Dan tae telah divonis hukuman seumur hidup dalam pengadilan. Hal ini karena semua kejahatan dan kebusukannya terungkap. Jelas dia tidak bisa menyangkal karena semua bukti telah menyudutkannya. Namun sayangnya, masih ada lagi orang yang akan membantu Dan tae. Di penghujung episode sendiri terlihat kalau Joo Dan tae akan segera bebas, senyuman iblisnya telah muncul lagi.
2. Ayah Jenny keluar dari penjara
Sejak season 1 ayah Jenny sudah disebut-sebut namun baru menampakkan diri di akhir season 2. Melihat gelagatnya jelas ayah Jenny bukan orang sembarangan, dia pasti punya kekuasaan juga. Apalagi sekretaris Jo datang menghadap ke ayahnya Jenny. Dan bisa jadi ayah Jenny ini juga calon 'villain' di season 3.
3. Hera squad pindah ke sel
Kasus pembunuhan Min Seol A di season satu menjadi sebab tergiringnya Hera squad kedalam penjara. Semua jelas terlibat meskipun hanya membantu menyingkirkan tubuh Min Seol A. Dan entahlah mengapa Hera squad ini kompak sekali sampai ke penjara saja mereka berangkat semua.
4. Logan Lee 'meninggal'
Ini yang paling nyesek dari semua scene. Pasalnya selama ini penonton sangat mendukung hubungan Logan dan Su ryeon dan berharap mereka bisa bersama. Namun ketika takdir baru saja membawa kemenangan dan mereka baru akan mencicipi kemenangan justru Logan 'tamat' didepan So ryeon. Entah siapa dalang dibalik bom yang meledakkan mobil, namun yang jelas pasangan ini belum berhasil bersatu di akhir season 2.
Penthouse season 3 diharap bisa mengakhiri segalanya dan memberi akhir bahagia. Bagaimanapun, drama ini telah menguras emosi sejak awal karena totalitas para pemainnya yang no kaleng-kaleng. Selain itu dari pihak penulis juga sangat imajinatif dalam menyajikan konflik sehingga begitu mendalam kesannya bagi penonton. Inilah yang membuat drama ini tidak kehilangan penggemarnya meskipun konflik ceritanya bikin pusing.
