Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wisuda? Aku Inginnya Wis Sudah Saja

26 Juni 2020   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2020   11:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi banyak orang, wisuda mungkin jadi momen yang ditunggu-tunggu untuk dirayakan. Karena di acara itu, jadi tanda bahwa proses belajar telah usai dan merayakan dengan cara yang meriah adalah sesuatu. Mengambil foto pakai toga, foto bareng satu angkatan atau yang lebih ekstrim lagi, pilokan.

Tapi sebaliknya denganku, aku justru berharap kalau di akhir masa sekolah nggak pernah ada wisuda. Aku nggak tau alasan pastinya, tapi yang jelas aku nggak menginginkan wisuda sejak awal aku mengalami yang namanya lulus sekolah. Yang aku ingin ya lulus aja, nggak usah ada acara-acara lagi.

Sampai saat ini aku sudah mengalami tiga kali wisuda, dan ketiganya dilaksanakan secara meriah. Aku lupa waktu lulus TK dulu wisuda atau tidak, yang aku ingat adalah mulai dari wisuda SD. 

Wisuda lulus SDku dilaksanakan serempak satu kecamatan dan digelar di lapangan kecamatan. Bayangkan berapa harga terop pada saat itu, yang ditampung saja lulusan sekecamatan tambahkan walinya dan juga perangkat-perangkat tambahan lainnya. Hmm..

Wisuda SMP juga nggak kalah meriah nih, wisuda islamic pokoknya. Maklum aku sekolah di pesantren soalnya. Wisuda SMPku itu dilaksanakan malam hari dengan mengadakan acara pengajian. 

Jadi setelah prosesi wisuda ada acara pengajian. Mubaligh yang diundang juga bukan sembarangan, tapi aku lupa siapa, aku ini memang 'agak' pelupa.

Wisuda MA nih yang lebih meriah lagi. Acara wisudanya dua kali, wisuda sekolah formal dan wisuda sekolah madin, paginya ada acara wisuda lalu lanjut wisuda yang kedua malam hari. 

Karena acaranya yang dua kali bayarnya juga dobel pemirsah. Waktu itu aku mikir, udah lulus aja masih keluar duit banyak, hmm. Jadi, persiapannya juga dobel-dobel, nyiapin dua kostum juga. 

Tapi keuntungannya adalah, saat wisuda ini wisudawan wisudawati tinggal terima jadi, nggak ikut ngurusin ini itu tinggal datang ke tempat saja, yang penting sudah bayar, beres. Hehee..

Begitulah 3 kali acara wisudaku yang rasanya tidak membuatku bahagia. Dan kuharap lulus kuliah ini juga nggak ada wisuda, aku inginnya lulus langsung selesai gitu aja. 

Kan kalau sudah dinyatakan lulus sudah sah dan bisa dapat ijasah walaupun tanpa wisuda. Tapi ya ngikut kampus aja aku nanti, ikuti alur, turuti prosedur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun