Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu saat ini, banyak orang merasa bahwa pernikahan menambah beban finansial. Kesulitan menemukan pekerjaan yang stabil dan meningkatnya biaya hidup membuat banyak orang cemas jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam pernikahan. Banyak individu merasa bahwa pernikahan akan meningkatkan tekanan dan tanggung jawab ekonomi.
6. Pengalaman relasi yang buruk atau trauma
Pengalaman atau hubungan yang tidak baik di masa lalu dapat menimbulkan trauma mendalam dan menghalangi mereka untuk membuka diri terhadap pernikahan. Kekerasan rumah tangga, pengkhianatan, atau hubungan yang penuh konflik menimbulkan ketakutan terhadap pernikahan. Trauma membuat seseorang merasa cemas dan enggan terlibat dalam hubungan yang berisiko mengalami kegagalan atau penderitaan emosional. Akibatnya, banyak orang lebih memilih untuk menjauhi komitmen atau pernikahan.
Langkah-langkah atau cara untuk mengatasi gamophobia diantaranya:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, pernikahan bukanlah beban, tetapi amanah dan ibadah. Memperkuat hubungan dengan Allah melalui shalat, berdoa, dan berdzikir dapat memberikan ketenangan batin dan mengurangi rasa takut pada pernikahan.
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui"
2. Memahami makna pernikahan
Memahami bahwa pernikahan akan mendatangkan kebahagiaan dan keberkahan juga membantu meredakan kecemasan.
3. Berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Penting sekali berdoa untuk meminta pertolongan kepada Allah saat memiliki ketakutan terhadap pernikahan agar mendapatkan petunjuk.