mahasiswi berinisial P dari salah satu kampus swasta di Yogyakarta mengaku mengalami pelecehan, tak disangka sangka orang yang menjadi pelaku pelecehan tersebut tak lain adalah seorang dosen senior di kampus tersebut.
Baru baru ini seorangMahasiswi tersebut mengaku telah dilecehkan secara verbal oleh dosen yang berinisial D. Lebih mengejutkan lagi dosen tersebut merupakan dosen senior yang sudah lama mengajar di kampus tersebut. Pelaku yang berprofesi sebagai dosen itu tak malu untuk merayu korban.
Korban yang merupakan mahasiswi (20) mengaku oknum dosen (37) tersebut mendekatinya melalui sosial media direct message instagram dan whatsapp. Pelaku selalu menghubungi korban dan mengajak bertemu dengan alasan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Saat diwawancarai korban beserta dua orang saksi menceritakan bagaimana awal mula kronolgis terjadinya peristiwa pelecehan tersebut.
Korban P (20) mengatakan awal mula bertemu dengan pelaku itu saat dirinya datang ke kampus dan pelaku yang merupakan dosen tersebut mengajar dikelas korban. "Awal mula saya bertemu dengan beliau itu sekitar bulan september 2022, dia merupakan dosen yang mengajar di kelas saya". Ujar korban
Kemudian korban menceritakan bagaimana awal mula perkenalan korban dengan si pelaku "Kami saling mengenal ketika kuliah offline, pada saat itu saya dengan beliau hanya bertemu di kelas saja. Tetapi memang sejak awal saya seringkali ditunjuk untuk berinteraksi dengan beliau, sampai akhirnya diminta untuk menjadi koordinator mata kuliah beliau secara tiba-tiba". Ujar korban P (7/02/2023).
Korban juga menceritakan awal mula oknum dosen tersebut melakukan tindakan yang menyimpang
"Tindakan yang menyimpangnya bermula dari sering chat lewat whatsapp dan dm instagram, kemudian beliau juga tidak lama dari situ meminta saya untuk bertemu dengan beliau di luar kampus. Tetapi hal yang sangat menyimpangnya adalah beliau memaksa saya untuk melakukan terapi dengan beliau di tempat yang tidak etis, bahkan melanggar kode etik." Ujar korban
Pelaku juga sempat beberapa kali mencoba menemui korban dengan menelepon dan datang ke tembat kos korban P. Lebih lanjut korban menceritakan saat pelaku mengajaknya ke sebuah hotel dengan modus untuk melakukan terapi Psikologis.
Sampai pada akhirnya oknum dosen tersebut mengajak korban P untuk pindah dari caf ke sebuah hotel dengan alasan terapi psikologis tersebut lebih efektif jika dilakukan di hotel. Oknum dosen tersebut bahkan sudah memesan hotel tersebut untuk menginap berdua dengan korban P. Namun, dengan cepat korban P pun langsung menolak ajakan oknum dosen tersebut.
"Saya jelas menolak dan langsung menghubungi teman untuk segera menjemput saya" ujar Korban P (7/02/2023).