Mohon tunggu...
DEVI AYU ANITATRISNA
DEVI AYU ANITATRISNA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Bawah Bayang-Bayang VOC: Perubahan Sosial dan Ekonomi di Jawa pada Abad ke-18

9 Desember 2024   11:23 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan Sosial dan Budaya

Stratifikasi Sosial: Penerapan mata uang semakin mempertegas stratifikasi sosial di Jawa. Kelas elite yang bekerja sama dengan VOC, seperti bupati dan lurah, menjadi semakin kaya, sementara masyarakat petani dan nelayan menjadi lebih miskin. Kesenjangan sosial yang besar ini memicu beragam bentuk konflik sosial.

Perubahan Nilai dan Norma: Nilai tradisional masyarakat Jawa, seperti gotong royong dan nilai-nilai agraris, mulai memudar. Nilai-nilai individualisme dan materialisme yang didorong oleh kolonialisme kian menguat. Ini juga berdampak pada sistem kepercayaan dan praktik keagamaan. Perubahan ini terlihat dari meningkatnya praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai lokal, seperti perjudian dan penyalahgunaan alkohol.

Perubahan Peran Perempuan: Perempuan Jawa yang sebelumnya mempunyai peran penting dalam ekonomi keluarga, semakin terpinggirkan. Mereka dipaksa bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara ruang gerak mereka semakin terbatas.

Perlawanan Rakyat

Walaupun menghadapi penindasan yang sangat berat, masyarakat Jawa melakukan berbagai cara untuk melawan kebijakan kolonial. Bentuk perlawanan ini bisa berupa pemberontakan bersenjata, seperti Perang Diponegoro, atau perlawanan secara diam-diam, seperti sabotase dan penyebaran rumor. Akan tetapi, sebagian besar tindakan perlawanan ini biasanya berhasil ditindak oleh kekuatan militer VOC.

Dampak Jangka Panjang

Peninggalan kolonialisme, terutama sistem moneter yang tidak adil, masih dirasakan hingga saat ini. Ketergantungan pada sektor primer, adanya kesenjangan sosial, dan kerusakan lingkungan merupakan beberapa contoh dampak jangka panjang dari kebijakan VOC. Selain itu, perubahan dalam nilai dan norma yang terjadi selama masa kolonial juga masih berdampak pada masyarakat Indonesia sampai sekarang.

Maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan mata uang oleh VOC di Jawa pada abad ke-18 merupakan tonggak penting dalam sejarah kolonialisme di Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya mengubah lanskap ekonomi, tetapi juga merombak tatanan sosial dan budaya masyarakat Jawa. Melalui monopoli perdagangan dan devaluasi mata uang, VOC berhasil menguasai sumber daya alam Jawa dan mengeksploitasi masyarakatnya. Dampak jangka panjang dari kebijakan ini masih terasa hingga kini, seperti kesenjangan sosial, ketergantungan pada sektor primer, dan perubahan nilai-nilai budaya. Dari perspektif IPS, peristiwa ini menunjukkan bagaimana kekuatan ekonomi dapat digunakan sebagai alat untuk menguasai dan mengontrol suatu wilayah, serta bagaimana kebijakan kolonial dapat membentuk identitas dan karakter suatu bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun