Mohon tunggu...
Devia Wardah Faradisa
Devia Wardah Faradisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya Mahasiswa S1 Psikologi

Mempunyai ketertarikan di bidang Psikologi Klinis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh Hormon Stres Terhadap Memori dan Kesehatan Fisik

5 Desember 2024   23:46 Diperbarui: 5 Desember 2024   23:52 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Yoga Meditasi. (Sumber foto: Pixabay)

Setelah mengetahui apa saja dampak dari kelebihan dan kekurangan hormon kortisol terhadap kesehatan tubuh ketika stres, perlu anda tahu beberapa cara mengatasi stres agar tidak berlanjut secara terus menerus, sebagai berikut :

  • Selalu berpikir positif
  • Melakukan yoga dan meditasi
  • Tidur yang cukup
  • Rutin dalam berolahraga
  • Menjaga pola makan seimbang
  • Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
  • Menghindari konsumsi alkohol dan kafein
  • Melakukan kegiatan positif atau hobi
  • Berbagi keluh kesah kepada seseorang yang dapat dipercaya
  • Meningkatkan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

Cara tersebut efektif untuk menjaga kadar kortisol anda. Dengan menerapkan cara tersebut, kadar kortisol anda akan seimbang sehingga ketika anda stres hormon kortisol dapat diproduksi secara normal karena jika diproduksi secara berlebihan maka berbagai masalah kesehatan akan muncul.

Kesimpulan 

          Kortisol merupakan hormon yang memiliki peran penting dalam respons tubuh terhadap stres. Walaupun hormon ini berguna dalam menghadapi stres jangka pendek, peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat memberikan dampak negatif, terutama pada kesehatan fisik dan fungsi kognitif, termasuk memori. Dengan demikian, penerapan strategi pengelolaan stres yang efektif sangat diperlukan untuk mendukung kesehatan tubuh dan pikiran.

          Jika anda mengalami masalah yang berhubungan dengan gangguan hormon kortisol atau hormon stres anda, sebaiknya konsultasikan segera ke dokter karena hal ini dapat memengaruhi kesehatan anda secara umum dan dapat mengancam jiwa. Dengan mengetahui kadar kortisol dalam diri anda, anda dapat mencegah atau bahkan mengatasi komplikasi yang serius yang dapat terjadi pada diri anda.

Referensi

Chrousos, G. P. (2009). Stress and disorders of the stress system. Nature Reviews Endocrinology, 5(7), 374–381.

Echouffo-Tcheugui, J. B., et al. (2018). Higher cortisol levels are associated with worse memory and smaller brain volume in middle-aged adults. Neurology, 91(21), e1961–e1970.

Lupien, S. J., McEwen, B. S., Gunnar, M. R., & Heim, C. (2009). Effects of stress throughout the lifespan on the brain, behaviour and cognition. Nature Reviews Neuroscience, 10(6), 434–445.

Sapolsky, R. M. (2015). Stress and the brain: Individual variability and the inverted-U. Nature Neuroscience, 18(10), 1344–1354.         

Sousa, N., & Almeida, O. F. X. (2012). Corticosteroids: Sculptors of the hippocampal formation. Frontiers in Neuroendocrinology, 33(3), 417–429.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun