Jampit, Bondowoso -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler dari Universitas Jember pada tahun ini mengusung jenis KKN Tematik. KKN jenis ini menggabungkan para mahasiswa dari berbagai program studi yang kemudian memiliki fokus yang lebih spesifik dan terstruktur. Fokus utama  KKN Universitas Jember tahun ini adalah pada Unej Membangun Desa (UMD) sebagai konsepnya. Tujuan dari metode Kuliah Kerja Nyata Tematik ini adalah  untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Penempatan KKN Tematik UMD Universitas Jember tersebar di empat kabupaten, yakni Bondowoso, Situbondo, Jember dan Lumajang. Akan tetapi, untuk penempatan di Kabupaten Jember mahasiswa dari Universitas Jember akan berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Jember. Sementara mahasiswa yang ditempatkan di wilayah Tapal Kuda alias Kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Lumajang diterjunkan ke 202 desa dengan masing-masing desa akan dinaungi satu kelompok. Salah satu dari 100 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Bondowoso adalah Kelompok 23.
Koordinator Desa dari Kelompok 23 adalah M. Rosyid Iqbal Haqiqi dari FASILKOM dengan Sekretaris yaitu Deviatul Indah Pramadhani dari FMIPA dan Endang Pertiwi dari FIB sebagai Bendahara. Adapun Sie Agenda dari Kelompok 23 yang beranggotakan Valentino Dimas Adi Nugroho dan Wiwin Widyawati yang sama-sama dari FIB. Sementara untuk Sie Humas beranggotakan Hafidya Salima dari FISIP dan Wardatul Jannah dari FAPERTA. Untuk Sie Mediatek beranggotakan Biramaya Harsi Maharani dari FASILKOM dan Alfath Royan Santoso dari FAPERTA. Untuk Sie Perkap beranggotakan Christopher Leonardo Andikajaya dari FK, Malika Bulqis dari FAPERTA dan Dwiyen Aditya Prayogi dari FISIP. Dua belas anggota Kelompok 23 ini ditempatkan di Desa Jampit.
Desa Jampit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Desa Jampit memiliki 3 dusun, yakni Krepekan, Mlaten, dan Jampit. Desa ini berada di ketinggian 1.100 sampai 1.600 mdpl. Jampit termasuk desa yang terletak paling tinggi di antara keenam desa lain di Kecamatan Ijen, sehingga Desa Jampit menjadi desa terdingin sekecamatan Ijen.
"Kalau di Ijen 12°, di Jampit bisa sampai 9°. Puncaknya dingin itu bulan Juli sampai September," ungkap Agus, sekretaris kecamatan saat ditemui oleh kelompok KKN 23 pada Jum'at (07/07/2023) lalu.
Desa Jampit terletak jauh dari hiruk pikuk perkotaan, sehingga desa ini belum banyak terjamah oleh khalayak umum. Padahal Desa Jampit memiliki berbagai potensi yang indah dan menawan. Berdasarkan wawancara dan observasi, kelompok KKN 23 berhasil menggali berbagai potensi Desa Jampit dengan harapan bisa memperkenalkan desa ini kepada orang-orang di luar sana. Potensi-potensi tersebut diantaranya:
 1. Potensi Sumber Daya Alam