Mohon tunggu...
Devia Setyaningsih
Devia Setyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang berfokus di bidang ilmu farmasi. Saya sangat suka mencari tahu hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi dan Digitalisasi UMKM di Desa Tanjung, Banyusari oleh Mahasiswa KKN UBP Karawang

30 Juli 2022   08:14 Diperbarui: 30 Juli 2022   08:22 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi Mahasiswa  bersama Ketua KWT Kenanga (Mak Edah)

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Mahasiswa KKN UBP Karawang melakukan inovasi pada dua UMKM sasaran di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. UMKM sasaran pertama yaitu KWT (Kelompok Wanita Tani) Kenanga yang di Ketuai oleh Ibu Siti Jubaedah atau yang akrab disapa dengan nama Mak Edah dan UMKM sasaran ke dua yaitu UMKM Telur Asin Pak Udin di Desa Tanjung.

UMKM KWT Kenanga merupakan UMKM yang mewadahi masyarakat desa khususnya kaum Wanita lansia agar tetap produktif meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi. Dalam kegiatannya, KWT Kenanga bertindak memproduksi kerupuk kencur dan berbagai minuman jamu, seperti jahe sereh dan kunyit asem siap minum serta jahe sereh instan berupa serbuk yang dapat diseduh sendiri oleh konsumen.

Pada UMKM KWT Kenanga, para Mahasiswa menganalisa dari segi pengemasan jahe instan yang dirasa terlalu besar sehingga harganya lumayan mahal bagi konsumen yang ingin mencoba terlebih dahulu. Melihat hal tersebut, para mahasiswa KKN UBP Karawang berusaha melakukan inovasi yaitu membuat kemasan jahe instan dengan ukuran yang lebih kecil agar dapat dijual dengan harga yang lebih relatif serta mengundang lebih banyak minat pembeli.

Dari segi pemasaran, UMKM KWT Kenanga memasarkan produknya secara langsung dengan cara menitip di warung-warung atau pasar sekitar dan jangkauan penjualannya belum cukup luas. Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa terkeit hal tersebut yaitu bermaksud membantu UMKM Mak Edah atau KWT Kenanga untuk memasarkan produk secara online melalui market place dan social media dengan tujuan mengenalkan UMKM KWT Kenanga kepada masyarakat yang jangkauannya lebih luas lagi melalui digital marketing serta memudahkan pembeli untuk mendapatkan produk KWT Kenanga. Hingga saat ini took shopee dan akun instagram toko mak edah telah digunakan sebagai sarana digital marketing oleh KWT Kenanga.

Pada UMKM Telur Asin Pak Udin, para mahasiswa membantu pembuatan stempel atau cap untuk di tempel di telur asin agar memiliki ciri khas pada UMKM tersebut. Pak Udin juga sering mengeluhkan saat pengiriman telur asin, yaitu sering kali ada telur yang pecah maka pihak mahasiswa memberikan solusi dengan cara mengganti box kertas atau tempat penyimpanan telur asin dengan box telur plastik yang lebih tertutup dan terjaga dengan baik sehingga meminimalisir jumlah telur yang pecah saat pengiriman, selain itu, box ini juga bisa digunakan secara berulang.

Mahasiswa juga berusaha mengembangkan pola pikir masyarakat desa, terutama yang bertindak di UMKM untuk dapat memahami hal-hal terkait wirausaha yang baik dengan mengadakan beberapa sosialisasi. Mahasiswa UBP bekerjasama dengan dosen, dan beberapa lembaga lain seperti pihak desa, pertamina, dan kementerian untuk memberikan pemaparan mengenai profile marketing hingga HAKI dan cara produksi yang baik menurut standar yang berlaku.

Kegiatan lain juga mahasiswa lakukan dalam bentuk upaya pelaksanaan pendidikan yang berhubungan dengan pengembangan minat dan bakat anak-anakdi Desa Tanjung.

Dengan adanya kegiatan KKN UBP Karawang, para mahasiswa berharap dapat membantu masyarakat di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Aparatur Desa Tanjung juga mengemukakan bahwa kegiatan KKN dengan adanya mahasiswa terjun langsung ke masyarakat itu sangat bagus karena, masyarakat desa sedikit banyaknya dapat menyerap ilmu yang disampaikan mahasiswa kepada masyarakat sekitar.

"Kegiatan KKN ini sangat layak dilakukan secara berkesinambungan, karena untuk mengubah persepsi masyarakat juga kalo mahasiswa itu bukan yang cuma ikut demo saja tapi mahasiswa juga bisa membantu permasalahan yang ada di desa, seperti membantu pemasaran UMKM dari desa yang sudah dilakukan seperti yang tadi disebutkan" papar Pak Hendrik, Aparatur Desa Tanjung saat di wawancarai pada Kamis (29/07/22).

02-62e484c83555e473fd6a4d54.png
02-62e484c83555e473fd6a4d54.png

Dokumentasi wawancara pihak desa oleh mahasiswa KKN

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Aparat Desa Tanjung juga menyampaikan harapan kedepannya bagi mahasiswa KKN yaitu agar kegiatan KKN ini tidak diselenggarakan secara hybrid tetapi pihak desa ingin mahasiswa lebih banyak waktu di desa dan sebisa mungkin menetap di desa agar dapat lebih banyak ilmu yang di terapkan di desa oleh mahasiswa KKN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun