TOK TOK TOKK...
TOKK TOK TOKK..
TOK TOK TOKKK...
"Siapa sih? Ganggu orang tidur saja." Ucapku marah sambil membuka pintu.
Dan betapa terkejutnya aku melihat siapa yang ada di depan pintu. Seorang wanita berambut panjang yang menabrakku di taman tadi pagi. Bukan, ini bukan seorang wanita, melainkan sosok wanita, karena sekilas Ku lihat kakinya tidak menapak di lantai.
Memang penampilannya masih sama seperti tadi pagi, tapi yang membedakan adalah luka menganga atau bisa dibilang lubang ada pada perutnya. Darah mengucur membasahi baju putih kumalnya, rambut yang tampak acak-acakan, wajah putih pucat. Dengan mata melotot sosok itu tengah tersenyum ke arahku. Senyum yang sangat lebar sehingga menampakkan gusi dan gigi yang di penuhi darah.
"AARRGHH SETANNN!!!!" Teriakku ketakutan kemudian menutup pintu dan bersembunyi dibalik selimut. Ku pegang erat-erat selimut ini seperti balon yang tinggal empat. Ah kenapa jadi nyanyi. Kenapa Aku bertemu setan? Apa ini gara-gara makan nasi padang? Atau gara-gara tidur setelah makan? Saat tengah berkutat dengan pikiran, tiba-tiba Ku dengar suara bising-bising di depan kamar sabil menyebut nama Ku.
"Woyy, Bim Bimoo, Lu kenapa?? Buka pintunya!!" Teriak seseorang dari luar kamar.
Sebenarnya Aku tak ingin membuka pintunya karena takut, tapi Ku beranikan diri untuk membukanya secara perlahan-lahan, dan melihat ternyata teman-teman tetangga kos tengah berkumpul di depan kamarku. Aku bernapas dengan lega dan menceritakan kejadian yang telah Ku alami tadi.
"Oh jadi gitu. Mungkin penghuni kos ini mau kenalan sama Lu, Lu kan anak baru di kos ini. Yang Lu liat tadi itu salah satu penghuni tak kasat matanya kos ini." Jelas Rico tetangga kos Ku.
"Lu jangan takut, perkenalan mereka cuma di awal-awal aja kok, jangan khawatir." Ucap pria yang Ku ketahui bernama Farid itu.