Mohon tunggu...
Devi Aristya
Devi Aristya Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat membaca jangan lupa share

Menulis berbagai informasi yang bermanfaat dan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Film

Awas Spoiler!! Riview Film The Conjuring: The Devil Made Me Do It

21 Juni 2021   14:19 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:41 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

                                                                                                  

The Conjuring: The Devil Made Me Do It merupakan rangkaian film dari The Conjuring yang ketiga. Film ini merupakan film bergenre horor yang diangkat berdasarkan kisah nyata. Kisah nyata tersebut diangkat dari kedua paranormal terkenal yang berasal dari Amerika yaitu Ed Warren dan Lorraine Warren. Film ini disutradarai oleh Michael Chaves dan telah tayang pada 4 Juni 2021. Artikel ini kemungkinan memberikan spoiler besar mengenai film horor the conjuring. 

The Conjuring diangkat dari kisah nyata seperti dua series sebelumnya. Series ketiga diangkat dari kisah nyata yaitu kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Arne Cheyenne Johnson kepada tuan tanah yang bernama Alan Bono di Amerika Serikat pada tahun 1981.

Pada kasus pembunuhan tersebut Arne membela diri bahwa pembunuhan itu tidak dilakukan atas kemauan sendiri. Melainkan pembunuhan yang didasari karena kerasukan iblis. Kejadian tersebut mengundang perhatian Ed dan Lorraine untuk menguak kasus lebih dalam.

The Conjuring ketiga tidak berfokus pada penampakan setan-setan seperti yang terjadi dikedua film sebelumnya. Film yang ketiga ini lebih menceritakan mengenai sekte atau ajaran ilmu hitam yang memakan korban.

Pada menit-menit awal film ditayangkan penonton akan disuguhan adegan kerasukan yang dialami oleh David Glatzel. Saat itu Ed dan Lorraine tidak langsung melakukan proses eksorsisme. Proses eksorsime tidak segeera dilakukan karena harus menunggu perizinan dari gereja dan menunggu kedatangan pastor. Setelah mendapatkan izin dari gereja dan pastor telah datang, proses eksorsisme langsung dilakukan.

Proses eksorsisme yang dilakukan Ed, Lorraine dan Pastor tidak berhasil. Iblis justru pindah ke dalam tubuh Arne yang pada saat itu berstatus sebagai calon tunangan dari kakak David. Iblis pindah ke tubuh Arne karena pada saat proses eksorsisme Arne mengatakan hal yang tidak semestinya dikatakan.

Berpindahnya iblis ke dalam tubuh Arne membuat Arne depresi. Ia terus berhalusinasi dan merasa tidak tenang. Hal itu terjadi saat ia berada di rumah sewanya. Di lokasi tersebut ada kekasih nya yaitu Dabbie Glatzel dan Alan Bono (korban). Pada adegan tersebut diceritakan Arne yang baru pulang dari tempat kerja langsung disambut oleh Alan Bono. Bono mengajak Arne untuk minum-minum santai. Namun Arne menolak karena dia merasa tidak enak badan. Karena dipaksa oleh Alan Bono, akhirnya ia mengikuti permintaan Alan. Ditengah-tengah acara minum itu Alan Bono memutar musik dengan sangat keras dan mengajaknya serta Debbie untuk berjoget. Arne yang tidak mau ikut hanya melihat Debbie dan Alan menari. Melihat hal itu Arne merasa bahwa ada hubungan antra Debbie dan Alan Bono. Selanjutnya ia mulai berhalusinasi. Ia melihat Alan seolah-olah seperti hantu. Dan pada saat itu lah ia membunuh Alan Bono dengan 21 kali tusukan.

Setelah kejadian tersebut Arne didakwah sebagai tersangka utama pembunuhan. Ia dikenai hukuman mati. Ed dan Lorraine memberikan pernyataan bahwa Arne membunuh karena dia kerasukan setan. Tetapi hal tersebut ditolak oleh pengadilan. Pengacara Arne menyuruh Ed dan Lorraine untuk mengumpulkan bukti yang kuat agar Arne terbebas dari hukuman mati.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Ed dan Lorraine tidak seutuhnya berjalan lancar. Kedua paranormal itu menemukan petunjuk bahwa dalang dikasus ini tidak murni dilakukan oleh iblis. Melainkan dilakukan oleh ritual penyembah setan yang dilakukan oleh seseorang.

Ritual penyembah setan membutuhkan tumbal setidaknya tiga orang dengan kriteria : the child, the lover and the man of god. 

Korban pertama yaitu the child. Mengisahkan seorang korban yaitu Jessica Strong yang tewas setelah membunuh temannya yaitu Kattie dengan cara menusuknya berkali-kali. Jessica tewas dengan cara menerjunkan dirinya sendiri ke danau.

Korban kedua yaitu the lovers, Arne yang telah membunuh Alan Bono dalam kondisi kerasukan dan halusinasi.

Korban ketiga yaitu the man of god yang mengincar Ed namun tidak berhasil. 

Kasus tersebut terkuak saat ditemukan sebuah benda totem. 

Kasus tersebut ternyata didalangi oleh anak pastor yang terobsesi dengan sekte sesat. Anak pastor itu bernama Isla yang merupakan anak dari mantan Pastor Kastner. 

Ketertarikan Isla terhadap sekte membuat dia melakukan perjanjian dengan iblis. Dan mengorbankan tiga nyawa yang tidak bersalah. Ritual penyembahan iblis, mengharuskan menumbalkan tiga korban. Tetapi proses penumbalan korban gagal dilakukan. Sebagai ganti ketiga tumbal itu adalah nyawa Isla yang menjadi taruhan.

Ritual penyembahan iblis gagal karena altar yang digunakan Isla telah dihancurkan oleh Ed. 

The Conjuring :The Devil Made Me Do It berbeda dengan series conjuring sebelum nya. Series conjuring sebelumnya lebih berfokus pada iblis dan pengusiran iblis. Kemunculan iblis hanya terjadi dimenit-menit awal. Seperti pada adegan di kamar dan di kamar mandi David. Walaupun film dikemas berbeda, film ini tetap menjadi recomendasi karena alurnya yang berbeda dari Conjuring sebelumnya. 

Film The Conjuring masih tayang di bioskop. Bagi anda yang mau nonton jangan lupa menjaga protokol kesehatan :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun