Mohon tunggu...
Devian Pratama
Devian Pratama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembangunan Ekonomi Solusi Pencegahan Terorisme

19 November 2015   12:25 Diperbarui: 19 November 2015   12:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia ini sudah makin terancam terorisme. Bukan bermaksud menakut-nakuti.Memang faktanya demikian. Aksi yang dilancarkan kelompok berpaham kekerasan dan terorisme sudah menyeruak ke berbagai penjuru negeri.

Baru-baru ini, Paris diguncang teror dengan jatuhnya ratusan korban jiwa. Kita sangat mengencam peristiwa itu. Kita pun tentu berharap kejadian-kejadian serupa tak terulang. Tapi kembali lagi, tak ada satupun negara yang dapat terhindari dari ancaman ekstrimisme dan terorisme.

Yang jelas, keresahan yang ditimbulkan kelompok militan terorisme telah dialami masyarakat dunia. Nah, sebagai ancaman global, diperlukan aksi dan kerja sama global yang nyata untuk memerangi ancaman tersebut.

Dalam acara pertemuan pleno APEC tingkat Menteri di Manila, Selasa kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi angkat bicara tentang terorisme. Beliau mengusulkan, untuk memerangi ekstrimisme dan terorisme, perlu menyelesaikan akar masalah. Apa sajakah itu? Misalnya, kesenjangan pembangunan, pengangguran, serta ketimpangan lowongan pekerjaan.

Lantaran itu, menurut beliau, penting bagi anggota ekonomi APEC untuk menerapkan kebijakan pembangunan inklusif dan membentuk komunitas yang tangguh sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.

Dalam forum internasional itu, Menlu Retno juga menyarankan agar APEC memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki dalam mewujudkan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan tersebut. Adapun pencapaian pembangunan inklusif dan membentuk komunitas yang tangguh memerlukan perbaikan bidang ekonomi. Kelak, bila hal tersebut dijalankan dengan baik, pembangunan inklusif ini akan membawa kesejahteraan bagi semua. Kesejahteraan dimana tidak ada satu orangpun yang akan tertinggal.

Tak hanya pada pertemuan APEC, aksi terorisme yang mengguncang Paris juga menjadi salah satu topik pembahasan pertemuan KTT G20 awal pekan ini di Antalya, Turki. Peristiwa di Paris itu juga berujung pada pernyataan khusus bersama antara negara anggota G20 dalam komitmen mereka meningkatkan kerja sama memberantas terorisme.

Dalam pertanyaan soal terorisme, negara anggota G20 mengutuk setiap serangan teroris. Selain itu, G20 menekankan bahwa aksi terorisme tidak bisa dikaitkan dengan agama, kewarganegaraan, serta manifestasi apa pun.

Tuan rumah penyelenggara forum G20 tahun ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menegaskan, terorisme sangat erat kaitannya dengan menjaga perdamaian dan stabilitas dunia yang sangat mempengaruhi laju perekonomian global.

Erdogen dengan tegas pula menyatakan, terorisme tidak mengenal keyakinan, wilayah dan agama. Salah besar jika mengaitkannya dengan agama tertentu, melakukannya adalah penghinaan dan sikap tidak menghormati agama itu.

Negara-negara anggota G20 sepakat untuk melakukan upaya pencegahan atas aksi terorisme. Di antaranya adalah meningkatkan solidaritas dan kerja sama internasional melalui pertukaran informasi, pembekuan aset-aset teroris dan mengkriminalkan setiap upaya pendanaan terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun