Mohon tunggu...
Devi P. Wihardjo
Devi P. Wihardjo Mohon Tunggu... Editor - Hidup Yang Menghidupkan

Pemerhati Pemerintahan, Politik, Sastra, Filsafat, Ekonomi Indonesia, Pendidikan dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa Jadinya Jika Matahari Bisa Menjadi Energi Listrik?

10 April 2021   14:57 Diperbarui: 10 April 2021   15:23 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Energi matahari benar-benar gratis dan terbarukan Setelah biaya awal panel surya dikeluarkan, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan satu sen pun untuk Iistrik yang mereka hasilkan. Selain itu, kamu akan mengurangi jejak karbonmu dengan menggunakan energi matahari, Pengguna energi surya setiap tahun menghemat sebanyak 75 juta barel minyak den 35 juta ton karbon dioksida. Sejumlah besar daya dapat dimanfaatkan dari matahari, hanya dalam satu jam, bumi menerima Iebih banyak energi daripada yang akan dikonsumsi dalam 1 tahun penuh (sekitar 120 terawatt).

  • Sel Surya

Terbuat dari semikonduktor Solar Panel mengandung sel surya, juga dikenal sebagai sel fotovoltaik, yang terbuat dari semikonduktor (seperti silikon) yang mengubah sinar matahari menjadi listrik. Ketika cahaya mengenai sel, elektron dipisahkan dari atomnya dan mengalir melalui sel, sehingga menghasilkan listrik. Saat ini, sel surya yang terdapat dalam instalasi rumah tangga dapat mengubah sekitar 20% sinar matahari yang diterimanya menjadi listrik, sementara beberapa sistem komersial dapat mencapai 40 persen dari apa yang disebut efisiensi surya. Namun, teknologi berkembang pesat dan efisiensi surya diharapkan tumbuh sesuai, sementara harganya turun.

 

  • Ada 2 Jenis Panel Surya

Ada 2 jenis Solar Panel fotovoltaik (PV surya) mengubah sinar matahari menjadi listrik, sedangkan Solar Panel termal surya memanaskan air dengan menyerap kehangatan matahari, dan dapat digunakan untuk menghangatkan rumah atau kolam renang.

  • Ekonomis

Harga yang dibeli sebanding Biaya pemasangan panel surya memang mahal, tapi itu sebanding dan tidak akan berlebihan. Meskipun harganya penjualannya tinggi, rumah atau perusahaan bisnis yang menggunakan Solar Panel akan benar-benar merasakan kehematannya beberapa tahun kemudian. Modal yang mereka keluarkan untuk membeli panel surya bisa balik dari kehematan listrik yang didapat.

  • Tahan Hingga 40 Tahun

Pemeliharaan Setelah dipasang, hampir tidak ada perawatan Solar Panel. Kamu hanya perlu memastikannya panel surya bersih dan tidak tempati oleh apapun. Sast dipasang di atap yang miring itu membuat panel surya membutuhkan lebih sedikit pembersihan, karena hujan membantu menghilangkan kotoran. Selain itu, panel surya memiliki umur yang sangat panjang. Mereka memiliki garansi standar 25 tahun, tetapi dapat bertahan hingga 30-40 tahun.

  • Mandiri Energi

Solar Panel tidak membutuhkan sinar matahari langsung untuk bekerja Meskipun efisiensi maksimum tercapai saat matahari bersinar, listrik tetap dihasilkan pada hari berawan dan selama musim dingin. Di sisi lain, tidak ada listrik yang dapat diproduksi pada malam hari, tetapi sistem penyimpanan dapat mengatasi masalah ini. Biaya sistem penyimpanan baterai surya dapat dilunasi dengan menjual kelebihan energi ke jaringan nasional (PLN) dan dengan keuntungan menjadikanmu 100 persen mandiri energi.

Sunterra fokus mengembangkan bisnis pada pemanfaatan eenergi matahari, perusahaan jasa energi yang berkesinambungan. Didirikan pada tahun 2016, dengan pengalaman pemasangan solar panel lebih dari 50Mwp di berbagai macam proyek dengan skala industri, komersial dan residential. Mulai dari konsep, konstruksi, proses registrasi dan perizinan ke PLN, hingga metode pembayaran yang fleksibel, Sunterra berupaya untuk mewujudkan listrik hemat dan ramah lingkungan untuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun