Mohon tunggu...
Devi Aviyanah
Devi Aviyanah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswi

Menggapai cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama sebagai Kepentingan dan Kebutuhan bagi Manusia

6 Desember 2019   09:13 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:07 2779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agama sebagai Kepentingan dan Kebutuhan bagi Manusia. | freepik

Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak, sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama. Dan sangat lah dibutuhkannya agama oleh manusia, tidak saja dimasa primitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan teknologi telah sedemikian maju.

Agama lah yang telah membimbing kita kepada moral, prilaku dan cara hidup yang diridhai oleh Allah. Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa orang yang patuh kepada agama akan berada di jalan yang benar, sedangkan Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa.

Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada mahluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu, kewajiban untuk memahami, dan mengamalkan agama secara benar adalah tuntutan bagi setiap manusia.

Baca juga: 4 Fungsi Agama bagi Kehidupan Bermasyarakat

Khususnya Islam, islam menganjurkan manusia yang memeluk agama islam itu secara menyeluruh tidak setengah-setengah, sehingga dengan kondisi seperti itulah rasa keyakinan kita terhadap agama yang kita anut perlu dimaksimalkan dengan mencari tau sungguh-sungguh, artinya didalam agama islam ada pondasi yang sangat mendasar yaitu pemahaman tauhid.

Dalam islam terdapat, konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah, fitrah dalam hal ini berarti bayi dilahirkan dalam keadaan suci, tidak memiliki dosa apapun. Seseorang yang kembali kepada fitrahnya, mempunyai makna ia mencari kesucian dan keyakinan yang asli, sebagaimana pada saat ia dilahirkan.

Jadi fitrah adalah sesuatu yang netral pada jiwa tidak terikat oleh keinginan dan keperluan duniawi, fitrah hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada Tuhan penciptanya. Sedangkan pendapat Ibnu Katsir dalam kitab Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir II. Didalam nya membahas ayat alqur'an tersebut, ibn katsir menegaskan bahwa manusia memiliki fitrah bertuhan.

Hidup beragama adalah sesuai dengan fitrah manusia. Sebab itu, orang-orang yang mengingkari agama adalah membohongi hati nuraninya sendiri, hal ini dibuktikan dari banyak peristiwa-peristiwa dimana orang-orang yang katanya anti agama, atau tidak percaya adanya Tuhan, pada saat-saat mereka mengalami kesulitan atau diwaktu mereka hampir mati, barulah mereka menyebut-nyebut nama Tuhan.

Ada hadist yang membahas tentang pentingnya agama bagi manusia karena sebagai mahluk yang dianugerahi akal, manusia cenderung mencari hakikat dirinya diatas muka bumi ini.

Baca juga: Fungsi Agama dan Hubungan dengan Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Saat Pandemi Covid-19

Salah satu nya hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, yaitu sebagai berikut:"Dari Az-Zuhri dia berkata; telah menggambarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliallahu'anhu berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:'seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian fitrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Masuji sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan cacat?' (HR.s BUKHARI)

Dari hadist diatas menjelaskan bahwa, fitrah sebagai keadaan atau kondisi penciptaan terhadap dalam diri manusia yang menjadikan berfotesti melalui fitrah nya.

Fitrah agama wajib dimiliki karena fitrah itu pembawaan, ada yang menyebutkan bahwa dalam keadaan lahir manusia itu islam tetapi orang tuanya lah  yang merubah nya, jadi dapat diartikan semua bayi yang baru lahir beragama islam tetapi misal nya orang tua nya yahudi, anak secara sendirinya menjadi yahudi.

Bagi orang-orang diluar islam, agama islam mengampuni bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohan nya. Karena fitrah agama yang paling baik yaitu agama islam,  pasti banyak kelebihan nya dan terbukti agama islam mengantarkan kita kepada tauhid atau penyaksian kepada ketunggalan tetapi ada saja yang tidak memiliki agama , karena mereka beranggapan bahwa tidak ada agama yang sempurna.

Bahkan dalam Al-Qu'ran pun yang menjelaskan tentang fitrah yaitu dalam Al-Qu'ran surah Ar Rum ayat 30, yang artinya;"Maka hadapkanlah wajahmudengan lurus kepada agama (islam), (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

Baca juga: Fungsi Agama dalam Masyarakat

Jadi dalam Al-Qur'an surah Ar Rum ayat 30 di atas mengartikan bahwa luruskan lah wajahmu dan menghadaplah kepada agama, maksudnya untuk selalu menjaga iman dan taqwa kepada Allah SWT dan menjauhi berbagai hal yang mendekatkan kepada kesesatan. Selalu tetap pada fitrah nya, yang berarti harus menerima semua ajaran tauhid dan tidak pernah mengingkarinya. Tapi orang musyrik tidak pernah mengetahuinya , bahwa hal tersebut sudah menjadi fitrah manusia.

Dari apa yang sudah dijelaskan di atas bahwa fitrah manusia itu telah mengajarkan kita mengenal agama, sebagaimana yang kita ketahui bahwasan nya kita memang membutuhkan agama dalam kepentingan hidup manusia. dan seperti yang sudah dijelaskan di hadist diatas bahwa fitrah manusia akan berkembang baik atau buruk sesuai ditempat lingkungan nya itu sendiri terutama dalam lingkungan keluarga dan hal yang paling utama adalah orang tua.

Sebab orangtualah yang akan mengenalkan kita didalam lingkungan nya. Orang tua mesti menumbuh kembangkan anak mereka agar tetap memegang teguh tauhid. Lebih dari itu, mereka juga semestinya terus berupaya menjadikan anak-anak nya agar lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun